Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

India Selidiki Pembekuan Darah pada Penerima Dua Vaksin Ini

India saat ini sedang memberikan vaksin Covid-19 AstraZeneca, yang diproduksi oleh Serum Institute dan dinamai merek Covishield.
Petugas memindahkan botol-botol berisi vaksin Covid-19 AstraZeneca Covishield melalui mesin pemeriksaan di sebuah laboratorium di Institut Serum India di Pune, India, Senin (30/11/2020)./Antara/Reuters-Francis Mascarenhas
Petugas memindahkan botol-botol berisi vaksin Covid-19 AstraZeneca Covishield melalui mesin pemeriksaan di sebuah laboratorium di Institut Serum India di Pune, India, Senin (30/11/2020)./Antara/Reuters-Francis Mascarenhas

Bisnis.com, NEW DELHI - Pembekuan darah pada penerima vaksin merupakan isu yang menjadi perhatian otoritas India.

Di India, vaksinasi dilakukan dengan menggunakan Covishield dan Covaxin.

Panel pakar pemerintah sedang menyelidiki kasus pembekuan darah di negeri tersebut. Bahkan kasus ringan, sebagai efek samping dari dua vaksin Covid-19 yang diberikan di India, tak luput dari perhatian mereka.

Demikian ditulis harian Mint mengutip keterangan dua sumber yang mengetahui perkembangan tersebut, Jumat (9/4/2021).

India saat ini sedang memberikan vaksin Covid-19 AstraZeneca, yang diproduksi oleh Serum Institute dan dinamai merek Covishield. Negara itu  juga sedang mengembangkan vaksin buatan Bharat Biotech, yang disebut Covaxin.

Ulasan itu muncul setelah regulator Eropa pada Rabu (7/4) menyebut soal AstraZeneca dan pembekuan darah.

Disebutkan bahwa pihaknya regulator Eropa menemukan kemungkinan kaitan antara vaksin AstraZeneca dan kasus pembekuan darah yang langka pada orang dewasa penerima vaksin.

Meski begitu, pihak regulator Eropa menambahkan bahwa manfaat vaksin masih lebih besar ketimbang risikonya.

India sedang mengandalkan vaksinasi untuk membantu menekan rekor lonjakan kasus pada gelombang kedua. Negara itu melaporkan rekor 126.789 kasus Covid-19 pada Kamis (8/4).

"Kami sedang melihat efek samping pembekuan darah yang tampak pada penerima vaksin Covishield dan Covaxin, bahkan jika itu kasus ringan," kata salah satu sumber kepada Mint.

Mint menambahkan bahwa laporan mengenai pengkajian itu kemungkinan akan siap pekan depan.

Menyusul peringatan regulator Eropa, sejumlah negara mengumumkan pembatasan penggunaan vaksin Covid-19 AstraZeneca pada kaum muda.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Editor : Saeno
Sumber : Antara/Reuters
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper