Bisnis.com, JAKARTA - Wakil Presiden Ma’ruf Amin mengungkapkan keprihatinan atas meninggalnya ratusan korban akibat bencana banjir bandang di Nusa Tenggara Timur (NTT). Dia menegaskan pemerintah berkomitmen melakukan penanggulangan secara cepat di wilayah terdampak.
Hal itu disampaikan usai meninjau kegiatan vaksinasi di Pariaman, Sumatera Barat dalam acara kunjungan kerja bersama Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono dan Menteri Perdagangan Muhammad Luthfi pada Selasa (6/4/2021).
“Kita bangsa Indonesia sedang prihatin karena terjadinya musibah di Nusa Tenggara Timur yang tidak kita duga ternyata korbannya di atas 100,” ujarnya.
Ma'ruf mengungkapkan belasungkawa dan mendoakan kepada keluarga yang ditinggalkan supaya tetap tabah. “Pemerintah berkomitmen untuk melakukan upaya penanggulangan secara cepat,” lanjutnya.
Dia mengatakan saat ini Ketua Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) yang sedianya akan mendampingi Wapres ke Pariaman harus bertolak ke NTT untuk meninjau dampak bencana. Presiden Joko Widodo yang semula berencana terbang ke Flores juga akhirnya mengundurkan jadwalnya.
Berdasarkan data Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BNPB per Senin (5/4/2021), pukul 23.00 WIB sebanyak 2.019 KK atau 8.424 warga mengungsi serta 1.083 KK atau 2.683 warga lainnya terdampak.
Baca Juga
Siklon tropis ini berdampak di 8 wilayah administrasi kabupaten dan kota, antara lain Kota Kupang, Kabupaten Flores Timur, Malaka, Lembata, Ngada, Sumba Barat, Sumba Timur, Rote Ndao dan Alor.
Total warga meninggal dunia (MD) berjumlah 128 warga meninggal dunia selama cuaca ekstrem berlangsung. Adapun sebanyak 72 orang masih dinyatakan hilang.
Bencana akibat cuaca ekstrem di beberapa wilayah NTT itu juga berdampak pada sejumlah kerugian total antara lain 1.962 unit rumah terdampak, 119 unit rumah rusak berat (RB), 118 unit rumah rusak sedang (RS) dan 34 unit rumah rusak ringan (RR), sedangkan fasilitas umum (fasum) 14 unit RB, 1 RR dan 84 unit lain terdampak.