Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Menag Sebut Layanan Kemenag Masih Panjang dan Berbelit, Ini Arahannya

Hal itu diungkapkan Menag Yaqut saat Kementerian Agama (Kemenag) menggelar Rapat Kerja Nasional (Rakernas) 2021.
Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas memberikan sambutan saat Kementerian Agama (Kemenag) menggelar Rapat Kerja Nasional (Rakernas) 2021, Senin (5/4/2021)/Dok.-Kemenag
Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas memberikan sambutan saat Kementerian Agama (Kemenag) menggelar Rapat Kerja Nasional (Rakernas) 2021, Senin (5/4/2021)/Dok.-Kemenag

Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas mengaku masih mendapatkan laporan dari masyarakat ihwal panjang dan berbelitnya layanan di kementerian yang dipimpinnya tersebut.

Hal itu diungkapkan Menag Yaqut saat Kementerian Agama (Kemenag) menggelar Rapat Kerja Nasional (Rakernas) 2021. Kegiatan yang mengangkat tema Percepatan Transformasi Layanan Publik ini digelar secara luring dan daring, mulai Senin-Rabu (5 - 7 April 2021).

Oleh karena itu, dia menegaskan ingin jajaran Kemenag untuk memangkas jalur layanan agar bisa dipotong dan agar lebih ringkas. Hal tersebut, jelas dia, dapat diwujudkan dengan pelayanan publik yang beradaptasi dengan perkembangan zaman, termasuk perkembangan teknologi.

“Kita sekarang tidak bisa lagi memberikan pelayanan dengan cara lama, hadir fisik, tapi melakukan perubahan secara digital,” tegasnya, seperti dikutip dari laman resmi Kementerian Agama, Senin (5/4/2021).

Menag yang akrab diapa Gus Yaqut ini mengaku bahwa upaya itu menjadi salah satu arahan yang dititipkan Presiden Joko Widodo ketika memintanya memimpin Kemenag. Arahan itu terkait perbaikan tata kelola organisasi.

Arahan lain yang dititipkan Presiden Jokowi, jelas Gus Yaqut, adalah penguatan moderasi beragama. “Saat saya ditunjuk sebagai Menteri Agama, menjadi pembantu Presiden Joko Widodo, beliau menitipkan beberapa mandatori, antara lain: pertama, moderasi beragama dan kedua, perbaikan tata kelola organisasi,” ungkap Menag. 

Penguatan moderasi beragama, menurut Menag, tidak hanya menjadi pekerjaan rumah Kemenag, tapi seluruh bangsa Indonesia. Menurut Menag, saat ini ada sebagian warga bangsa yang terjebak dalam dua titik ekstrem, kiri dan kanan, liberal dan konservatif.

“Dua titik ini ingin kita satukan dalam ruang yang bernama moderasi beragama. Ini adalah sebuah ikhtiar untuk menjadikan pemahaman dan perilaku keberagamaan kita berada di tengah-tengah. Jadi tidak ekstrem kiri dan tidak kanan, tidak liberal dan tidak konservatif,” kata Gus Yaqut.

Adapun, rakernas diikuti 705 jajaran Kemenag, Pejabat Eselon I Pusat hingga Kepala Kankemenag Kota/Kabupaten. Membuka Rakernas, Menag meminta seluruh jajarannya untuk memperbaiki niat dan mind set.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper