Bisnis.com, JAKARTA - Brasil akan melewati 300.000 angka kematian akibat Covid-19 pada hari ini, Kamis (24/3/2021) dan menteri kesehatan yang baru langsung memasang target vaksinasi satu juta orang sehari.
Menteri kesehatan keempat sejak masa pandemi, Marcelo Queiroga mengatakan, bahwa vaksinasi itu bertujuan untuk mengerem penyebaran wabah Covid-19 yang luar biasa.
Satu dari empat kematian global saat ini adalah warga Brasil. Negara terbesar di Amerika Latin itu kini menjadi menjadi pusat global kematian Covid-19 dengan angka kematian sehari terakhir 3.250 orang.
Wabah itu mencapai tahap terburuk yang pernah ada di negara itu akibat peluncuran vaksin yang tidak merata, varian baru yang menular dan kurangnya pembatasan masyarakat secara nasional.
Skala wabah memberi tekanan baru pada Presiden Jair Bolsonaro, mantan kapten tentara sayap kanan yang dikenal atas upayanya untuk memblokir tindakan penguncian selain menebar keraguan atas vaksin dan mendorong pengobatan yang tidak terbukti seperti hydroxychloroquine.
Dalam konferensi pers pertamanya sebagai menteri kesehatan pada Rabu, Marcelo Queiroga mengatakan bahwa vaksinasi, masker, dan jarak sosial adalah kunci untuk memperlambat virus seperti dikutip ChannelNewsAsia.com, Kamis (25/3).
Baca Juga
Tidak ada yang menginginkan penguncian, terutama karena orang Brasil tidak mungkin mematuhinya, katanya.
Queiroga mengatakan, akan fokus pada sains dan transparansi.
Karena pandemi semakin memburuk dalam beberapa pekan terakhir, Bolsonaro telah menunjukkan tanda-tanda untuk menanggapinya dengan lebih serius.
Kembalinya musuh bebuyutan politiknya, mantan Presiden sayap kiri Luiz Inacio Lula da Silva, yang hukuman korupsi baru-baru ini dibatalkan, memungkinkan dia untuk mencalonkan diri dalam pemilihan tahun depan.
Hal itu telah mendorong Bolsonaro untuk bertindak cepat.
Pada Selasa (23/3/2021), Bolsonaro berpidato di televise, dia membela penanganan pandemi dan berjanji untuk memberikan lebih banyak vaksin. Tapi,komentarnya dicemooh oleh protes keras di seluruh negara seukuran benua itu.