Bisnis.com, JAKARTA - Menteri BUMN Erick Thohir menargetkan program Vaksinasi Gotong Royong dapat diikuti sebanyak 10,1 juta orang yang berasal dari perusahaan-perusahaan swasta di Indonesia.
"Program Vaksinasi Gotong Royong ditargetkan menyasar 10,1 juta orang. Kami mengharapkan target herd immunity di Indonesia dapat segera tercapai," kata Erick Thohir dalam diskusi daring bertajuk "Ketahanan dan Kemandirian Kesehatan Indonesia" seperti dikutip dari Antara, Kamis (25/4/2021).
Pada 13 Maret 2021, induk holding BUMN bidang farmasi PT Bio Farma (Persero) bersama Kamar Dagang dan Industri (Kadin) telah menyepakati perjanjian kerja sama pelaksanaan program Vaksinasi Gotong Royong. Program vaksinasi tersebut memang diperuntukkan bagi karyawan perusahaan swasta beserta keluarganya.
Melalui kerja sama itu, Kadin akan melakukan pendaftaran terhadap perusahaan-perusahaan swasta di Indonesia dan mendata jumlah kebutuhan vaksin Covid-19.
Berbekal data Kadin, Kementerian Kesehatan dapat menentukan jumlah total dari suplai vaksin yang harus diberikan kepada badan usaha swasta. Proses distribusi vaksin akan dilakukan Bio Farma dengan menyesuaikan kebutuhan dari perusahaan-perusahaan yang terlibat dalam program Vaksinasi Gotong Royongg.
Saat ini, tercatat ada sebanyak 8,5 juta karyawan swasta dari 16.500 perusahaan telah terdaftar untuk mengikuti program Vaksinasi Gotong Royong.
"Saya optimis dengan kerja bersama dan kerja nyata, kita bisa membangun ketahanan kesehatan untuk mengatasi pandemi secara preventif dan kuratif. Serta membangun kemandirian," ujar Erick Thohir.
Sebelumnya, Direktur Utama PT Bio Farma Honesti Basyir mengatakan kerja sama akan dijalankan dengan perusahaan yang telah memiliki sertifikat Cara Distribusi Obat yang Baik (CDOB) dari Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM). Namun, Honesti tidak menjelaskan lebih jauh mengenai perusahaan-perusahaan yang akan dilibatkan dalam proses distribusi vaksin program Vaksinasi Gotong Royong.