Cari berita
Bisnis.com

Konten Premium

Bisnis Plus bisnismuda Koran Bisnis Indonesia tokotbisnis Epaper Bisnis Indonesia Konten Interaktif Bisnis Indonesia Group Bisnis Grafik bisnis tv

Disanksi Karena Perlakuan ke Muslim Uighur, China Balas AS dan Inggris

Duta Besar China untuk Uni Eropa, Zhang Ming mengatakan negaranya akan memberikan sanksi kepada 10 individu Uni Eropa dan empat entitas.
John Andhi Oktaveri
John Andhi Oktaveri - Bisnis.com 23 Maret 2021  |  06:18 WIB
Disanksi Karena Perlakuan ke Muslim Uighur, China Balas AS dan Inggris
Beberapa pekerja berjalan di luar pagar lokasi yang secara resmi disebut sebagai pusat edukasi vokasional di Dabancheng, Xinjiang, Wilayah Otonomi Uighur, China, Selasa (4/9/2018). - Reuters/Thomas Peter

Bisnis.com, JAKARTA - Inggris dan Uni Eropa mengambil tindakan bersama dengan Amerika Serikat serta Kanada untuk menjatuhkan sanksi kepada pejabat senior China yang terlibat dalam penahanan massal umat Muslim Uighur di provinsi Xinjiang.

Tindakan itu merupakan yang pertama dilakukan negara Barat terhadap Beijing sejak Joe Biden menjabat sebagai presiden AS. Langkah itu juga menandai pertama kalinya dalam tiga dekade Inggris maupun Uni Eropa menghukum China karena pelanggaran hak asasi manusia.

Keduanya sekarang akan bekerja keras untuk menahan potensi dampak politik dan ekonomi. China pun segera membalas dengan memasukkan anggota parlemen, diplomat dan lembaga pendukungnya ke dalam daftar hitam.

AS dan Kanada juga menjatuhkan sanksi pada beberapa pejabat senior China sebagai bagian dari tekanan terkoordinasi. Menteri Luar Negeri Inggris, Dominic Raab, mennyebut perlakuan China terhadap minoritas Uighur adalah penahanan massal terbesar terhadap kelompok etnis dan agama sejak perang dunia kedua.

"[Bukti penindasan di Xinjiang] jelas dan tidak bisa dibantah", katanya sepedti dikutip TheGuardian.com, Selasa (23/3/2021).

Sanksi akan segera dijatuhkan termasuk larangan perjalanan dan pembekuan aset terhadap empat pejabat China, kata Raab kepada anggota parlemen.

"Di tengah meningkatnya kecaman internasional, [China] terus melakukan genosida dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Xinjiang," kata Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken.

Dia menambahkan bahwa pihaknya akan terus berdiri bersama sekutu AS di seluruh dunia dalam menyerukan diakhirinya segera kejahatan China dan keadilan bagi banyak korban.

Sementara itu, Duta Besar China untuk Uni Eropa, Zhang Ming, telah memberikan peringatan sebelumnya bahwa akan ada tindakan balasan, termasuk terhadap organisasi yang menyebarkan 'kebohongan' tentang situasi di Xinjiang. China juga mengatakan akan memberikan sanksi kepada 10 individu Uni Eropa dan empat entitas.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini, di sini :

china amerika serikat inggris suku minoritas uighur
Editor : Oktaviano DB Hana

Artikel Terkait



Berita Lainnya

    Berita Terkini

    back to top To top