Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Disanksi Karena Perlakuan ke Muslim Uighur, China Balas AS dan Inggris

Duta Besar China untuk Uni Eropa, Zhang Ming mengatakan negaranya akan memberikan sanksi kepada 10 individu Uni Eropa dan empat entitas.
Beberapa pekerja berjalan di luar pagar lokasi yang secara resmi disebut sebagai pusat edukasi vokasional di Dabancheng, Xinjiang, Wilayah Otonomi Uighur, China, Selasa (4/9/2018)./Reuters-Thomas Peter
Beberapa pekerja berjalan di luar pagar lokasi yang secara resmi disebut sebagai pusat edukasi vokasional di Dabancheng, Xinjiang, Wilayah Otonomi Uighur, China, Selasa (4/9/2018)./Reuters-Thomas Peter

Bisnis.com, JAKARTA - Inggris dan Uni Eropa mengambil tindakan bersama dengan Amerika Serikat serta Kanada untuk menjatuhkan sanksi kepada pejabat senior China yang terlibat dalam penahanan massal umat Muslim Uighur di provinsi Xinjiang.

Tindakan itu merupakan yang pertama dilakukan negara Barat terhadap Beijing sejak Joe Biden menjabat sebagai presiden AS. Langkah itu juga menandai pertama kalinya dalam tiga dekade Inggris maupun Uni Eropa menghukum China karena pelanggaran hak asasi manusia.

Keduanya sekarang akan bekerja keras untuk menahan potensi dampak politik dan ekonomi. China pun segera membalas dengan memasukkan anggota parlemen, diplomat dan lembaga pendukungnya ke dalam daftar hitam.

AS dan Kanada juga menjatuhkan sanksi pada beberapa pejabat senior China sebagai bagian dari tekanan terkoordinasi. Menteri Luar Negeri Inggris, Dominic Raab, mennyebut perlakuan China terhadap minoritas Uighur adalah penahanan massal terbesar terhadap kelompok etnis dan agama sejak perang dunia kedua.

"[Bukti penindasan di Xinjiang] jelas dan tidak bisa dibantah", katanya sepedti dikutip TheGuardian.com, Selasa (23/3/2021).

Sanksi akan segera dijatuhkan termasuk larangan perjalanan dan pembekuan aset terhadap empat pejabat China, kata Raab kepada anggota parlemen.

"Di tengah meningkatnya kecaman internasional, [China] terus melakukan genosida dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Xinjiang," kata Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken.

Dia menambahkan bahwa pihaknya akan terus berdiri bersama sekutu AS di seluruh dunia dalam menyerukan diakhirinya segera kejahatan China dan keadilan bagi banyak korban.

Sementara itu, Duta Besar China untuk Uni Eropa, Zhang Ming, telah memberikan peringatan sebelumnya bahwa akan ada tindakan balasan, termasuk terhadap organisasi yang menyebarkan 'kebohongan' tentang situasi di Xinjiang. China juga mengatakan akan memberikan sanksi kepada 10 individu Uni Eropa dan empat entitas.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper