Bisnis.com, JAKARTA — Ketua Umum Partai Ummat Amien Rais mensinyalir ada manuver politik yang dilakukan pemerintah saat ini untuk mengamankan semua lembaga negara, termasuk DPR, MPR, dan DPD, untuk mengarah pada jabatan presiden tiga periode.
Manuver tersebut kata Amien, salah satunya terlihat dari keinginan pemerintah menghapus prinsip-prinsip dasar bernegara yang terkandung dalam Pancasila. Akan tetapi, yang lebih nyata lagi adalah keinginan pemerintah itu juga didukung oleh kekuatan politik dan keuangan yang besar.
"Yang lebih penting lagi yang paling berbahaya adalah ada usaha yang betul-betul luar biasa, skenario, dan backup politik serta keuangannya itu," kata dia lewat akun YouTube pribadinya seperti dikutip, Minggu (14/3/2021).
Dia mengaku menangkap sinyal politik atau skenario yang mengarah agar Presiden Joko Widodo kembali terpilih hingga tiga periode sejak akhir-akhir ini.
Amien menilai kecurigaannya saat ini sedikit demi sedikit mulai jelas terlihat lewat sejumlah manuver politik.
Lewat manuver politik itu, pemerintah, kata dia, akan mengambil langkah pertama dengan meminta MPR menggelar sidang istimewa. Sidang tersebut akan menawarkan presiden dapat kembali terpilih pada periode ketiga.
"Sekarang ada semacam publik opini yang mula-mula samar-samar, tapi sekarang makin jelas ke arah mana. Rezim Jokowi ini ke arah mana," kata Amien.
Anggota Tim Pengawal Peristiwa Pembunuhan (TP3) Enam Laskar itu mengatakan bahwa skenario tersebut mestinya tak boleh terjadi. Sebab, menurut dia, kekuatan rezim yang tak bisa dikritik akan menghancurkan demokrasi yang mengarah pada kehancuran negara.
Oleh karena itu, Amien turut mempertanyakan sikap semua lembaga negara, baik DPR, MPR, maupun lembaga negara lain terkait kemungkinan Presiden kembali terpilih di periode ketiga.
"Saya meminta saudara sekalian pada anggota DPR, MPR, DPD, lembaga tinggi negara yang lain, akankah kita biarkan, plotting rezim sekarang ini? Akan memaksa masuknya pasal supaya bisa dipilih ketiga kalinya itu? Ini dugaan saya, bisa keliru. Kalau keliru saya minta maaf," katanya.