Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Paspor Kesehatan Versi China Diklaim Dapat Sambutan Hangat

Kementerian Luar Negeri MFA meluncurkan sertifikat kesehatan internasional yang dapat dipindai melalui telepon seluler pada 8 Maret lalu.
Petugas kesehatan di Beijing, China, sedang menyuntikkan vaksin inaktif Covid-19 kepada seorang warga yang termasuk kelompok berisiko tinggi, Sabtu (2/1/2021)./Antara/HO-Xinhua
Petugas kesehatan di Beijing, China, sedang menyuntikkan vaksin inaktif Covid-19 kepada seorang warga yang termasuk kelompok berisiko tinggi, Sabtu (2/1/2021)./Antara/HO-Xinhua

Bisnis.com, JAKARTA – Pemerintah China mengklaim kartu kesehatan internasional yang diluncurkan Kementerian Luar Negeri mendapatkan sambutan hangat dari sejumlah negara.

Kementerian Luar Negeri China menyatakan beberapa negara dan organisasi internasional telah menyatakan keinginannya untuk mengakui paspor kesehatan tersebut.

"Kami berharap kartu ini bisa memfasilitasi perjalanan lintas-batas dan arus pertukaran individu dalam keadaan sehat, aman, dan tertib," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Zhao Lijian, dikutip dari Antara, Kamis (11/3/2021).

Sebelumnya, Kementerian Luar Negeri MFA meluncurkan sertifikat kesehatan internasional yang dapat dipindai melalui telepon seluler dengan menggunakan salah satu aplikasi program mini pada 8 Maret lalu.

Kartu tersebut mengadopsi sistem pemindaian kartu kesehatan (jiangkangbao) yang diaplikasikan di sejumlah kota-kota besar di China, termasuk Beijing. Kartu tersebut wajib dimiliki oleh siapa saja yang hendak mengunjungi pusat perbelanjaan, fasilitas umum, dan instansi pelayanan publik.

Mengutip pendapat beberapa pakar, media di China melaporkan bahwa beberapa negara yang mendapatkan pasokan vaksin dari China berpeluang bekerjasama saling mengakui paspor kesehatan tersebut.

Malaysia, Singapura, dan Indonesia diperkirakan segera mengaplikasikan sistem itu. Demikian pula dengan Korea Selatan dan Jepang yang akan menerapkannya untuk memulihkan iklim berusaha yang terganggu pandemi Covid-19.

Sertifikat itu memungkinkan pemerintah di beberapa negara melakukan verifikasi terhadap pemegang sertifikat kesehatan yang di dalamnya mencakup informasi personal, hasil tes asam nukleat, hasil tes serum, vaksinasi, dan informasi lainnya.

Hasil pemindaian sertifikat tersebut juga bisa dicetak dengan kertas biasa sehingga bisa digunakan sebagai dokumen perjalanan.  


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper