Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jerman Rencanakan Vaksinasi Agresif 10 Juta per Minggu

Menteri Keuangan Jerman Olaf Scholz menegaskan pada April, Mei dan Juni, pusat vaksinasi dan dokter harus menangani jutaan dosis setiap minggu.
Kanselir Jerman Angela Merkel./Reuters
Kanselir Jerman Angela Merkel./Reuters

Bisnis.com, JAKARTA - Jerman akan secara drastis mempercepat program vaksinasinya dalam beberapa minggu ke depan dengan target sebanyak 10 juta suntikan setiap pekan mulai akhir Maret.

Menteri Keuangan Jerman Olaf Scholz menegaskan pada April, Mei dan Juni, pusat vaksinasi dan dokter harus menangani jutaan dosis setiap minggu.

"Saya telah memastikan bahwa ini akan dipersiapkan dengan baik," katanya dilansir Bloomberg, Senin (8/3/2021).

Sebelumnya, pemerintah Kanselir Angela Merkel mendapat kecaman atas vaksinasi virus corona yang berjalan lambat di negara itu. Jerman sejauh ini telah memberikan 8,8 suntikan per 100 orang, menurut pelacak vaksin Bloomberg. Bandingkan dengan lebih dari 27 dosis di Amerika Serikat dan hampir 35 di Inggris.

Tingkat 10 juta per minggu akan menjadi percepatan yang signifikan dalam kampanye vaksinasi Jerman. Negeri Bavaria itu menggunakan total 7,33 juta dosis sejak inokulasi dimulai sepuluh minggu lalu.

Kepala Pasar Internal Uni Eropa Thierry Breton mengatakan dalam sebuah langkah yang kemungkinan akan membantu upaya peluncuran, vaksin virus Corona Johnson & Johnson diharapkan dapat diterima di tingkat Eropa minggu ini. Dia mengatakan bahwa UE akan menggandakan produksi vaksin bulanannya dan akan menghasilkan 90 juta hingga 100 juta dosis sebulan pada akhir Maret.

"Bulan ini kami akan memiliki lebih sedikit vaksin, yang berarti kami harus menambah prioritas dan menambah fleksibilitas,” kata Perdana Menteri Jerman Markus Soeder.

Laju vaksinasi Jerman yang lamban telah berkontribusi pada perlunya penguncian yang lebih lama. Merkel pekan lalu memperpanjang sebagian besar pembatasan hingga 28 Maret.

Pemerintah Jerman juga mengumumkan rencana untuk secara bertahap melonggarkan pembatasan virus, tetapi pelonggaran lebih lanjut tergantung pada perlambatan tingkat kasus Covid-19.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Reni Lestari
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper