Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Paus Fransiskus Kunjungi Irak, Milisi Syiah Umumkan Gencatan Senjata

Dari semua negara dengan sejarah alkitab, Irak tetap menjadi satu-satunya negara di Tanah Suci yang belum dikunjungi oleh seorang Paus.
Jose Mario Bergoglio atau yang lebih dikenal sebagai Paus Fransiskus/Reuters
Jose Mario Bergoglio atau yang lebih dikenal sebagai Paus Fransiskus/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA - Paus Fransiskus akhirnya berangkat untuk melakukan kunjungan apostolik pertama kepausan ke Irak, Jumat (5/3/2021) waktu setempat.

Dilansir Vatican News, pemimpin umat katolik sedunia ini menaiki pesawat kepausan di bandara Fiumicino pada Jumat pagi.

Pesawat Alitalia A330 itu lepas landas pada jam 07:45 pagi waktu setempat dan diperkirakan mendarat di Bandara Internasional Baghdad sekitar jam 2 siang waktu setempat.

Ini akan menjadi kunjungan pertama kalinya seorang paus mengunjungi Irak. Sebelum Paus Fransiskus, Paus Yohanes Paulus II juga pernah berencana mengunjungi Irak, tetapi tidak terealisasi.

Paus St. Yohanes Paulus II telah menyatakan keinginannya untuk mengunjungi Irak beberapa bulan sebelum dimulainya Yubileum Agung pada 2000. Sayangnya perjalanan itu tidak pernah terjadi.

Dari semua negara dengan sejarah alkitab, Irak tetap menjadi satu-satunya negara di Tanah Suci yang belum dikunjungi oleh seorang Paus.

Sebelum meninggalkan Casa Santa Marta pada Jumat pagi, Paus bernama lengkap Jose Mario Bergoglio ini juga menemui sejumlah pengungsi Irak yang tinggal di Italia. Para pengungsi dibantu oleh Komunitas Saint Egidio dan Koperasi Auxilium dan didampingi oleh Kardinal Konrad Krajewski, Paus Almoner, menurut Matteo Bruni, Direktur Kantor Pers Takhta Suci.

Ketika Paus berangkat, kelompok milisi Syiah yang dikenal aktif di Irak mengumumkan gencatan senjata sepihak dan sementara bertepatan dengan kunjungan tersebut. Penjaga Brigade Darah mengumumkan dalam sebuah pernyataan bahwa mereka akan menangguhkan setiap bentuk operasi militer selama kunjungan Paus.

"Untuk menghormati Imam al-Sistani dan atas nama keramahan Arab," demikian laporan Vatican News.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper