Bisnis.com, JAKARTA - Satgas Penanganan Covid-19 mengingatkan bagi setiap warga negara Indonesia dan warga negara asing yang masuk ke Indonesia agar mematuhi ketentuan perjalanan luar negeri seiring dengan masuknya varian baru virus corona B117.
Ketua Bidang Penanganan Kesehatan Satgas Covid-19 Alexander K. Ginting mengatakan pemerintah sudah melakukan antisipasi beredarnya mutasi Covid-19 di luar negeri sejak 9 Februari lalu dengan memberlakukan surat edaran.
SE No.8/2021 tentang Protokol Kesehatan Perjalanan Internasional pada Masa Pandemi Covid-19 ini mewajibkan bagi WNI dan warga negara asing yang hendak masuk Indonesia agar melakukan PCR 3x24 jam sebelum berkunjung ke Indonesia dari negara terjangkit.
“Setelah itu, melaksanakan karantina 5x24 jam. Dalam pengamatannya nanti setelah itu PCR dan jika negatif dia diperbolehkan melanjutkan perjalanan di dalam negeri tetapi dalam pengamatan sampai hari ke-14,” katanya dalam video singkat pada Rabu (4/3/2021).
Namun, larangan bagi warga negara asing masuk ke Indonesia tetap berlaku, kecuali yang memenuhi ketentuan dari Kementerian Hukum dan HAM, berasal dari negara yang memiliki perjanjian travel corridor arrangement Uni Emirat Arab, China, Korea Selatan, dan Singapura).
Selain itu, pengecualian juga berlaku bagi warga negara asing yang mendapatkan pertimbangan khusus dari lembaga atau kementerian.
Baca Juga
Alexander mengatakan setiap orang harus waspada dengan menjalankan 3M agar strain baru ini tidak menyebar di tengah masyarakat.
“Ini salah satu upaya kita agar virus strain baru kita tidak bertransmisi di Indonesia dan juga di masyarakat pedesaan, perkotaan dan klaster rumah tangga,” katanya.
Seperti diberitakan sebelumnya, Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono mengumumkan bahwa pemerintah telah mengidentifikasi dua mutasi Virus Corona B117 yang berasal dari Inggris di Tanah Air pada Senin (1/3/2021).
Temuan mutasi itu berasal dari laporan pemeriksaan terhadap 462 Whole Genome Sequence (WGS) virus SARS-CoV-2 yang berasal dari Indonesia yang telah dikirimkan ke GISAID untuk diteliti data genetik virus tersebut.
Dua orang tersebut adalah perempuan berusia 64 tahun dan putrinya yang berusia 31 tahun. Jokowi mengatakan dua orang ibu dan anak itu tertular virus dari orang Jepang yang berdomisili di Malaysia.