Bisnis.com, MAKASSAR - Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Sulsel Rudy Djamaluddin enggan berkomentar terkait penggeledahan oleh KPK di kantornya kemarin, Selasa (2/3/2021).
Kantor Dinas PUTR digeledah terkait dugaan tindak pidana korupsi yang menjerat Sekretaris PUTR Edy Rahmat, Gubernur Sulsel nonaktif Nurdin Abdullah dan seorang kontraktor bernama Agung Sucipto.
Rudy yang dijumpai pada acara Forum Organisasi Perangkat Daerah (OPD) justru memilih bungkam. Rudy tidak memberi komentar kepada wartawan terkait penangkapan Sekdis PUTR dan penggeledahan kantornya.
"Ini ada talk show dulu," kata Rudy di sela kegiatan Forum OPD yang digelar di Hotel Four Points, Rabu (3/3/2021).
Kantor Dinas PUTR telah disegel KPK sejak Sabtu (27/2/2021). Penyegelan itu merupakan buntut dari penangkapan Nurdin juga Edy Rahmat dan Adi Sucipto.
Ketiganya kemudian ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK atas dugaan kasus suap dan gratifikasi terhadap sejumlah proyek infrastruktur di Sulsel.
Setelah mengisi acara talk show, Rudy tetap menghindari para wartawan yang menunggunya di pintu depan.
Mantan Penjabat Wali Kota Makassar itu bahkan memilih berlalu melalui pintu lain yang luput dari pantauan wartawan.
Semantara itu, Plt. Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman menyatakan seluruh pihak harus tetap menghargai kerja-kerja para aparat penegak hukum (APH) terkait penggeledahan yang dilakukan di kantor Dinas PUTR dan rumah jabatan gubernur Sulsel.
"Tidak ada masalah. Kita harus hormati kinerja APH," jawabnya singkat.