Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) kembali melanjutkan kebijakan bantuan kuota data internet pada tahun ini.
Rencananya, bantuan itu bakal diberikan selama tiga bulan ke depan sembari mempersiakan program pembelajaran tatap muka pada semester berikutnya.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Anwar Makarim mengatakan, volume kuota kali ini bakal diperkecil. Hanya saja, penggunaannya lebih fleksibel, karena dapat mengakses sejumlah laman dan aplikasi pembelajaran, termasuk Youtube.
“Untuk meningkatkan fleksibilitas penggunaan kuota internet tersebut, jadi di tahun 2021 kita akan memberikan kuota dengan gigabyte [GB] yang lebih kecil,” kata Nadiem melalui konferensi pers virtual pada Senin (1/3/2021).
Bantuan itu bakal disalurkan pada tanggal 11 hingga 15 setiap bulan Maret hingga Mei 2021.
Adapun, kuota internet itu berlaku selama 30 hari terhitung sejak kuota data diterima.
Baca Juga
“Harapan saya ini bisa membantu transisi dalam waktu beberapa bulan ini untuk mengantisipasi dimulainya pembelajaran tatap muka seperti arahan pak presiden,” tuturnya.
Berikut rincian volume bantuan berdasarkan jenjang pendidikan:
Peserta didik PAUD: 7 GB per bulan
Peserta didik sekolah dasar dan menengah: 10 GB per bulan
Pendidik PAUD hingga sekolah menengah: 12 GB per bulan
Mahasiswa dan dosen: 15 GB per bulan
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menargetkan proses belajar mengajar akan kembali normal atau dapat dilaksanakan secara tatap muka pada semester kedua 2021.
Pernyataan itu disampaikannya saat meninjau langsung proses vaksinasi terhadap guru, tenaga pendidik dan kependidikan di SMA Negeri 70 Jakarta, Rabu (24/2/2021).
“Tenaga pendidik, kependidikan, guru ini kita berikan prioritas agar nanti di awal semester kedua pendidikan tatap muka bisa kita mulai lakukan,” kata Jokowi.
Presiden memberi target vaksinasi terhadap guru, tenaga pendidik dan kependidikan dapat mencapai 5 juta orang pada Juni 2021. Setelah itu, proses belajar tatap muka diharapkan dapat mulai dilaksanakan pada Juli 2021.