Bisnis.com, JAKARTA - Juru Bicara Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, Dahnil Anzar menyayangkan adanya kebencian politik yang dilayangkan publik terhadap gubernur di wilayah yang terdampak banjir.
Melalui akun Twitter, Dahnil menyinggung tentang kebencian politik yang menggeser empati sebagian orang menjadi sekadar ejekan. Secara khusus dia menyebut tiga gubernur yang mengalami kejadian tersebut.
“Banjir di Jakarta dijadikan momen memuaskan kebencian politik melalui ejekan terhadap @aniesbaswedan pun demikian banjir di Jawa Tengah ejekan pun dialamatkan ke @ganjarpranowo atau di Jabar ke @ridwankamil,” kata Dahnil melalui akun @Dahnilanzar, Selasa (23/2/2021).
Padahal, lanjutnya, bagi sebagian orang banjir yang menimpa banyak daerah justru menjadi ladang amal untuk saling tolong menolong atau gotong royong. Meski begitu publik tetap diperbolehkan menyampaikan kritik konstruktif kepada pemangku kebijakan.
Dia meminta publik untuk saling mengubur kebencian sehingga politik saling ejek berganti menjadi politik berpacu dalam kebaikan. Pasalnya, masyarakat telah lelah dengan kontestasi politik yang terus menguras rasa dan emosi. Dia menggunakan istilah ‘pitstop’ sebagai ajakan agar publik dapat berkontemplasi.
“‘Pitstop’ politik itu bukan bermakna berhenti lho! Justru bekerja. Bekerja untuk kebaikan publik sesuai dengan kemampuan dan tanggung jawab, sambil memperbaiki semua proses politik kita yang lebih sehat dan dewasa,” ujarnya.
Baca Juga
Dia menyebut banjir dan pandemi menyebabkan kesulitan ganda bagi masyarakat. Oleh karena itu, diperlukan kolaborasi dan upaya tolong menolong lebih besar untuk mengatasinya.
Kebencian Politik menggeser empati sebagian orang menjadi sekedar ejekan.
— Dahnil A Simanjuntak (@Dahnilanzar) February 23, 2021
Banjir di Jakarta dijadikan momen memuaskan kebencian politik melalui ejekan thdp @aniesbaswedan pun demikian banjir di Jawa Tengah ejekan pun dialamatkan ke @ganjarpranowo atau di jabar ke @ridwankamil