Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Wapres Ma'ruf Amin Sudah Disuntik Vaksin Covid-19

Penyuntikan vaksin kepada Wapres lebih lambat daripada Presiden dan jajaran menteri lainnya karena izin penggunaan vaksin CoronaVac untuk kelompok manula baru dikeluarkan 5 Februari lalu.
Wakil Presiden Ma'ruf Amin/Setwapres
Wakil Presiden Ma'ruf Amin/Setwapres

Bisnis.com, JAKARTA - Wakil Presiden Ma’ruf Amin telah mendapatkan suntikan vaksin Covid-19 pada Rabu pagi (17/2/2021) di Pendopo Kediaman Resmi Wapres, Jalan Diponegoro No. 2 Jakarta.

Hingga saat ini belum ada keterangan respons Wapres setelah divaksin.

Penyuntikan vaksin kepada Wapres lebih lambat daripada Presiden dan jajaran menteri lainnya karena izin penggunaan emergency use of authorization (EUA) vaksin CoronaVac untuk kelompok manula baru dikeluarkan pada 5 Februari lalu.

“Keikutsertaan Wapres yang telah berusia 77 tahun dalam program vaksinasi ini diharapkan dapat memberikan contoh nyata uji klinis keamanan penggunaan vaksin kepada lansia bagi masyarakat luas,” demikian siaran pers dari Sekretariat Istana Wapres.

Seperti diektahui, program vaksinasi Covid-19 untuk kelompok usia 18-59 tahun telah berjalan secara bertahap sejak 13 Januari 2021.

Melalui program vaksinasi, pemerintah dan masyarakat Indonesia menaruh harapan besar agar herd immunity segera terwujud dalam waktu yang tidak terlalu lama.

Menurut Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Penny K. Lukito, kebijakan pemberian vaksin kepada kelompok di atas 60 tahun tersebut dilakukan lantaran banyaknya korban meninggal terinfeksi virus corona pada kelompok usia tersebut.

“Angka kematian akibat Covid-19 ini menunjukkan data statistik bahwa kelompok usia lanjut atau lansia menduduki porsi cukup tinggi, yaitu sekitar 47,3 persen, berdasarkan data terakhir yang kami dapatkan dari KPC-PEN [Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional],” papar Penny.

Berdasarkan data Kementerian Kesehatan, persentase lansia yang terpapar virus Corona di Indonesia sejumlah 10 persen, tetapi total yang meninggal karena Covid-19 mencapai angka 50 persen. Hal tersebut menunjukkan risiko besar bagi para lansia di dalam menghadapi pandemi Covid-19.

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan dari segi risiko, tenaga kesehatan menghadapi risiko paling tinggi karena karena sering terekspos virus di tempat kerjanya. Sementara lansia juga berisiko tinggi karena ketika terpapar virus kemungkinan fatalnya besar.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Nindya Aldila
Editor : Saeno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper