Bisnis.com, JENEWA - Di tengah situasi pandemi akibat wabah virus Corona, Afrika harus mewaspadai kemungkinan munculnya kembali wabah virus Ebola.
Peringatan kewaspadaan disampaikan badan kesehatan dunia WHO setelah kasus Ebola muncul di Republik Demokratik Kongo (DRC) dan Guinea.
Pejabat senior Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Senin (15/2/2021) memperingatkan kasus di Kongo dan Guinea bisa menimbulkan risiko di kawasan dan harus sangat diwaspadai.
Kongo telah mengonfirmasi kemunculan empat kasus Ebola sejak kebangkitan virus tersebut diumumkan pada 7 Februari di Butembo, pusat wabah sebelumnya yang diumumkan pada Juni tahun lalu.
Kampanye vaksinasi Ebola telah dimulai di Butembo, DRC timur, kata WHO dalam cuitannya, Senin.
Secara terpisah, Guinea --negara di Afrika Barat-- pada Minggu (14/2/2021) mengumumkan wabah baru Ebola. Guinea melaporkan tujuh kasus dan tiga kematian akibat penyakit virus itu.
Baca Juga
"Kita harus sangat waspada, sangat waspada," ujar Mike Ryan, pakar darurat WHO, mengatakan kepada pers.
"Penyakit ini [Ebola] bisa menimbulkan risiko di kawasan," ujarnya.
Virus Ebola menyebabkan muntah dan diare parah serta menyebar melalui kontak melalui cairan tubuh.
Dikutip dari wikipedia, penyakit virus ebola (EVD) atau demam berdarah Ebola (EHF) adalah penyakit pada manusia yang disebabkan virus Ebola.
Masa inkubasi biasanya dimulai dua hari hingga tiga minggu setelah terjangkit virus, dengan adanya demam, sakit tenggorokan, nyeri otot, dan sakit kepala.
Gejala ini biasanya diikuti dengan mual, muntah, dan diare, serta menurunnya fungsi liver dan ginjal. Pada kondisi tersebut, orang yang terpapar virus Ebola mulai mengalami masalah pendarahan.