Bisnis.com, JAKARTA - Epidemiolog dari Universitas Indonesia (UI) Pandu Riono menegaskan bahwa vaksinasi virus Corona atau Covid-19 bisa tuntas pada September 2021 atau bahkan lebih cepat.
Hal itu diungkapkannya akun Twitter resminya, @drpriono1, Selasa (9/2/2021) pukul 14.59 WIB. melalui unggahan itu dia menautkan sebuah foto yang berisi sebuah simulasi vaksinasi komprehensif yang dibuat oleh Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia.
Dalam gambar simulasi yang dibagikan epidemiolog dengan nama akun Twitter 'Juru Wabah' ini terungkap bahwa proses vaksinasi bisa tuntas pada September 2021 atau bahkan lebih cepat dan wabah mulai terkendali dengan penurunan kasus baru secara konsisten.
Simulasi vaksinasi yang dilakukan terhadap warga negara berusia 18 tahun ke atas tersebut diperkirakan dapat menurunkan angka reporduksi efektif atau R.t dari 1,2 pada saat ini menjadi 0,9. Sebagai informasi, R.t diukur dengan 3 indikator yaitu jumlah kasus positif aktif, jumlah kesembuhan, dan jumlah kematian.
Namun, simulasi itu memuat sejumlah asumsi yang memungkinkan vaksinasi tuntas lebih cepat, termasuk jumlah vaksinator, target vaksinasi harian dan efikasi vaksin Sinovac.
Asumsi pertama, vaksin Sinovac memiliki efikasi atau tingkat kemanjuran 65 persen. Vaksin tersebut diberikan 2 dosis kepada setiap warga dengan jeda 14 hari dengan efek perlindungan optimal tercapai 14 hari setelah vaksinasi kedua.
Baca Juga
Asumsi kedua, vaksinasi masyarakat umum mesti dimulai pada 1 Maret 2021 dengan 31.000 vaksinator. Setiap vaksinator dapat melakukan vaksinasi ke 30 orang per hari atau dengan kata lain ada 930.000 vaksinasi dalam sehari di Tanah Air.
Simulasi itu pun menegaskan bahwa ada sejumlah syarat agar vaksinasi Covid-19 bisa selesai lebih cepat. Pertama dengan penamabah vaksin Pfizer, AstraZeneca dan Novavak yang mempunyai efikasi lebih tinggi.
"Jika jumlah dan kapasitas vaksinator dapat ditambah; pelibatan swasta dan kapasitas cold chain," demikian bunyi dua syarat lain sebagaimana tertulis pada foto unggahan Juru Wabah.
Pandu Riono dalam unggahan itu juga memperingatkan pemerintah ihwal prediksi yang menyebutkan vaksinasi virus Corona di Indonesia bisa memakan waktu hingga 10 tahun. Menurutnya, proyeksi itu bisa saja terealisasi bila pemerintah tidak mengambil strategi vaksinasi yang cerdas dan inovasi dalam mengendalikan pandemi virus Corona.
"Prediksi Indonesia tuntaskan vaksinasi sampai 10 tahun bisa saja terjadi kalau TIDAK lakukan strategi vaksinasi yg cerdas & inovatif untuk kendalikan Pandemi. Tim FKMUI buat simulasi strategi vaksinasi yg komprehensif. Kita bisa lebih cepat dg strategi pilihan yg tepat. @jokowi," demikian tulisnya di Twitter.
Sebelumnya, Indonesia disebutkan bisa lolos dari pandemi Corona dalam 10 tahun ke depan, dengan perhitungan vaksinasi massal yang kini dilakukan. Estimasi itu, disampaikan dalam data yang dilakukan Bloomberg, dengan melihat vaksinasi harian di Indonesia yang saat ini mencapai 60.000-an dosis per hari.