Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pecah Rekor, Eksodus Penduduk Hong Kong ke Taiwan pada 2020

Angka yang baru dirilis dari Badan Imigrasi Taiwan menunjukkan bahwa lebih dari 10.800 warga Hong Kong menerima izin penduduk lokal pada tahun 2020, hampir dua kali lipat jumlah yang pindah ke pulau demokrasi pada tahun sebelumnya.
Residensial vertikal di Hong Kong. / Bloomberg
Residensial vertikal di Hong Kong. / Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA - Jumlah penduduk Hong Kong yang eksodus ke Taiwan mengalami peningkatan pada 2020 seiring dengan tindakan keras China terhadap gerakan protes dan penerapan undang-undang keamanan baru yang kontroversial.

Melansir Bloomberg pada Rabu (3/2/2021), angka yang baru dirilis dari Badan Imigrasi Taiwan menunjukkan bahwa lebih dari 10.800 warga Hong Kong menerima izin penduduk lokal pada tahun 2020, hampir dua kali lipat jumlah yang pindah ke pulau demokrasi pada tahun sebelumnya.

Jumlah penduduk Hong Kong yang pindah ke Taiwan pada tahun 2020 adalah yang tertinggi dalam setidaknya tiga dekade, menurut data Badan Imigrasi Taiwan sejak 1991.

Pada 2019, jumlah penduduk Hong Kong yang pindah ke Taiwan jumlahnya tak lebih dari 5.900 orang. Adapun selama 10 tahun terakhir jumlah penduduk Hongkong yang berpindah ke Taiwan paling banyak tercatat pada 2014 sebanyak 7.500 orang.

Angka-angka tersebut menggarisbawahi keinginan di antara beberapa penduduk Hong Kong untuk mencari rumah baru dan lingkungan politik yang lebih stabil di luar pusat keuangan utama Asia setelah protes selama berbulan-bulan dan tindakan keras China terhadap perbedaan pendapat. Itu juga terjadi ketika Inggris meluncurkan program visa baru dan jalur kewarganegaraan bagi pemegang paspor Nasional Inggris di Hong Kong.

Eksodus tersebut terjadi menyusul langkah China pada 30 Juni untuk memberlakukan undang-undang keamanan di Hong Kong tanpa debat pemerintah lokal, banyak aktivis terkemuka telah ditangkap, didakwa, atau melarikan diri ke pengasingan di Inggris dan di tempat lain. Pada bulan Agustus, penjaga pantai China juga menangkap 12 aktivis Hong Kong yang melarikan diri ke Taiwan dengan perahu.

Undang-undang keamanan melarang subversi, terorisme, pemisahan diri dan "kolusi" dengan pasukan asing. Sementara China mengatakan undang-undang itu diperlukan untuk memulihkan stabilitas setelah protes pada tahun 2019, pemerintah asing mengatakan undang-undang tersebut telah digunakan untuk menargetkan aktivis demokrasi dan mengikis kebebasan yang dijanjikan Beijing untuk dipertahankan setelah penyerahan pada 1997.

Taiwan memiliki aspek budaya Tionghoa yang serupa dan memiliki pemerintahan yang mendukung gerakan pro-demokrasi kota tersebut. Oleh karena itu, wilayah tersebut menjadi tujuan favorit bagi warga Hong Kong yang ingin meninggalkan kota asalnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Rezha Hadyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper