Bisnis.com, JAKARTA – Alat deteksi Covid-19 melalui hembusan napas, GeNose C-19 bakal mulai dipakai di Stasiun Pasar Senen dan Stasiun Tugu Yogyakarta mulai 5 Februari 2021.
Menteri Riset dan Teknologi mengatakan, jika makin banyak yang memakai, maka alatnya makin akurat.
“Kemudian, karena pakai AI [artificial intelligence/kecerdasan buatan], mesin ini akan memperbaiki kemampuan akurasi, jadi semakin dipakai semakin akurat,” kata Menteri Riset dan Teknologi (Menristek) Bambang P Brodjonegoro pada konferensi pers di Jakarta, Rabu (3/2/2021).
Adapun, hasil deteksi virus dari alat GeNose ini diklaim lebih cepat, hanya membutuhkan waktu tidak sampai 3 menit. Dengan demikian, bisa digunakan sampai 20 kali dalam satu jam.
Oleh karena itu, ke depan GeNose diharapkan bisa memperlancar perjalanan dan keamanan penumpang dari paparan Virus Corona .
Adapun, Bambang menjelaskan yang menjadi objek pengamatan dari GeNose adalah senyawa dalam napas, yang akan membedakan antara orang yang terpapar dengan yang tidak.
Baca Juga
Kelebihannya, penggunaan alat ini nyaman, karena tidak perlu dicolok ke hidung dan tenggorokan, mudah dioperasikan menggunakan perangkat komputer, dan hasilnya cepat.
Adapun, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menambahkan ke depan harapannya alat GeNose C-19 juga bisa didistribusikan lebih luas dan digunakan di seluruh moda transportasi sehingga bisa dijadikan alat tes wakib bagi pelaku perjalanan.
“Proses ini kita lakukan bertahap, kita akan menchallenge tempat-tempat yang aman. Setelah Senen dan Yogyakarta, kita akan ke Surabaya, Semarang, Bandung, dan Cirebon, sehingga lebih menantang dengan jumlah penumpang yang banyak. Denga demikian, alat ini lebih teruji dan lebih akurat semakin lama digunakan,” ujar Budi.