Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengakui bahwa target menurunkan angka stunting menjadi sebesar 14 persen pada 2024 tidaklah mudah.
Untuk mengejar target penurunan stunting, Jokowi telah menunjuk Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) untuk menjadi ketua pelaksana dalam program penurunan angka stunting.
Sebagai ketua pelaksana, BKKBN diharapkan dapat bekerjasama dengan kementerian/lembaga lainnya untuk menurunkan angka stunting menjadi 14 persen pada 2024 dari yang semula 27,6 persen pada 2019.
“Bukan angka mudah tapi saya meyakini kalau di lapangan dikelola dengan manajemen yang baik, angka ini bukan angka yang sulit,” kata Jokowi seperti dikutip dari akun youtube Sekretariat Presiden, Kamis (28/1/2021).
Lebih lanjut, Presiden juga menyampaikan bahwa dalam beberapa tahun ke depan, penduduk Indonesia akan diidominasi oleh generasi muda alias mendapatkan bonus demografi.
“Pada 2025, 2030, dan 2035 akan muncul bonus demografi, puncaknya bonus demografi, dan itulah yang nanti mendominasi adalah keluarga-keluarga muda, keluarga-keluarga yang produktif yang ini kita semuanya harus tahu dan menyiapkan betul,” ujarnya.
Baca Juga
Lebih lanjut, Kepala Negara meminta agar BKKBN menggunakan strategi yang berbeda dalam melakukan pendampingan dan pemberdayaan terhadap generasi muda tersebut.
Pasalnya, kelompok sasaran utama binaan BKKBN adalah generasi muda yang berkarakter digital atau banyak mengandalkan gawai dalam kehidupannya.
“Oleh karena itu, metode komunikasi bkkbn juga harus berubah, harus berkarakter kekinian,” ujar Jokowi.
Kemudian, sambungnya, sosialisasi yang disampaikan BKKBN bukan melulu soal jumlah anak dan jarak antarkelahiran, melainkan juga membangun ketahanan keluarga secara utuh dalam berbagai bidang kehidupan.