Cari berita
Bisnis.com

Konten Premium

Bisnis Plus bisnismuda Koran Bisnis Indonesia tokotbisnis Epaper Bisnis Indonesia Konten Interaktif Bisnis Indonesia Group Bisnis Grafik bisnis tv

Jokowi: Target Penurunan Stunting 14 Persen Tidak Mudah, Tapi...

BKKBN diharapkan dapat bekerjasama dengan kementerian/lembaga lainnya untuk menurunkan angka stunting menjadi 14 persen pada 2024 dari yang semula 27,6 persen pada 2019.
Aprianus Doni Tolok
Aprianus Doni Tolok - Bisnis.com 28 Januari 2021  |  13:36 WIB
Jokowi: Target Penurunan Stunting 14 Persen Tidak Mudah, Tapi...
Presiden Joko Widodo dalam Ratas Laporan Komite Penanganan Covid/19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional di Istana Merdeka, Jakarta, Senin 23 November 2020 / Youtube Setpres

Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengakui bahwa target menurunkan angka stunting menjadi sebesar 14 persen pada 2024 tidaklah mudah.

Untuk mengejar target penurunan stunting, Jokowi telah menunjuk Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) untuk menjadi ketua pelaksana dalam program penurunan angka stunting.

Sebagai ketua pelaksana, BKKBN diharapkan dapat bekerjasama dengan kementerian/lembaga lainnya untuk menurunkan angka stunting menjadi 14 persen pada 2024 dari yang semula 27,6 persen pada 2019.

“Bukan angka mudah tapi saya meyakini kalau di lapangan dikelola dengan manajemen yang baik, angka ini bukan angka yang sulit,” kata Jokowi seperti dikutip dari akun youtube Sekretariat Presiden, Kamis (28/1/2021).

Lebih lanjut, Presiden juga menyampaikan bahwa dalam beberapa tahun ke depan, penduduk Indonesia akan diidominasi oleh generasi muda alias mendapatkan bonus demografi.

“Pada 2025, 2030, dan 2035 akan muncul bonus demografi, puncaknya bonus demografi, dan itulah yang nanti mendominasi adalah keluarga-keluarga muda, keluarga-keluarga yang produktif yang ini kita semuanya harus tahu dan menyiapkan betul,” ujarnya.

Lebih lanjut, Kepala Negara meminta agar BKKBN menggunakan strategi yang berbeda dalam melakukan pendampingan dan pemberdayaan terhadap generasi muda tersebut.

Pasalnya, kelompok sasaran utama binaan BKKBN adalah generasi muda yang berkarakter digital atau banyak mengandalkan gawai dalam kehidupannya.

“Oleh karena itu, metode komunikasi bkkbn juga harus berubah, harus berkarakter kekinian,” ujar Jokowi.

Kemudian, sambungnya, sosialisasi yang disampaikan BKKBN bukan melulu soal jumlah anak dan jarak antarkelahiran, melainkan juga membangun ketahanan keluarga secara utuh dalam berbagai bidang kehidupan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini, di sini :

Jokowi bkkbn stunting
Editor : Fitri Sartina Dewi

Artikel Terkait



Berita Lainnya

    Berita Terkini

    back to top To top