Bisnis.com, JAKARTA — Intelijen sumber terbuka mengungkapkan bahwa sebuah kapal survei milik Pemerintah China, Xiang Yang Hong 03, saat ini sedang beroperasi di Samudra Hindia dan melakukan pola pencarian di barat Sumatra.
Kapal yang sama ini pekan lalu dituduh 'kabur', yakni beroperasi tanpa menyiarkan posisinya di perairan Indonesia. Kapal survei Xiang Yang Hong diduga mengoperasikan glider bawah air di Samudra Hindia untuk memetakan dasar laut.
“Kecurigaannya adalah selain melakukan penelitian sipil, kapal-kapal ini mungkin mengumpulkan informasi untuk angkatan laut [arus, batimetri, salinitas air] yang semuanya relevan dengan peperangan kapal selam,” kata H.I. Sutton, analis pertahanan dan open source intelligence (OSINT) kepada ThePrint seperti dikutip dari www.defenceaviationpost.com, Jumat (22/1/2021).
Baca Juga
Dia menambahkan bahwa data hidrografi merupakan agnostik pertahanan sipil, yang artinya dapat digunakan baik untuk keperluan sipil maupun militer.
“Samudra Hindia bagian timur kemungkinan akan menjadi perhatian khusus Angkatan Laut China karena mereka memperluas kemampuan kapal selam mereka. Data dari survei ini dapat membantu navigasi kapal selam atau meningkatkan peluang mereka untuk tetap tidak terdeteksi,” kata Sutton.
Dalam sebuah artikel yang diterbitkan di NavalNews, Sutton menulis bahwa beberapa kegiatan survei, yang lebih dekat ke Indonesia dan Pulau Andaman dan Nicobar, dapat berhubungan dengan penemuan jaringan sensor 'kail ikan' milik Angkatan Laut AS.