Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dianggap Mengecilkan NU & Muhammadiyah, Pandji Pragiwaksono Banjir Kritikan

Sejumlah pihak mengktritik keras penyataan Pandji Pragiwaksono yang menyebut FPI lebih dekat dengan rakyat ketimbang NU dan Muhammadiyah.
Pandji Pragiwaksono, salah satu pemeran dalam film Comic8: Casino Kings Part 1/Antara-Rosa Panggabean
Pandji Pragiwaksono, salah satu pemeran dalam film Comic8: Casino Kings Part 1/Antara-Rosa Panggabean

Bisnis.com, JAKARTA - Komedian Pandji Pragiwaksono dikritik oleh warganet setelah mengutip pernyataan salah satu sosiolog yang mengungkapkan bahwa ormas Islam terbesar se-Indonesia, Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama (NU) jauh dari rakyat.

Hal ini seperti yang dilontarkan Pandji pada video yang diunggahnya di kanal Youtube miliknya saat bicara mengenai pembubaran Front Pembela Islam (FPI).

Politikus Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean mengatakan bahwa pendapat Pandji merupakan pendapat pribadi, meski mengutip dari seorang sosiolog.

“Bung @pandji sebaiknya segera bikin video minta maaf atas pernyataan Anda yang membandingkan NU, Muhammadiyah dengan FPI. Karena pernyataan itu sesat sejarah dan sesat fakta. Mengecilkan peran besar NU dan Muhammadiyah meski Anda bilang mengutip Thamrin Tomagola, anda tetap salah,” kata Ferdinand melalui akun Twitter-nya, Rabu (21/1/2021).

Sementara itu, Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Budiman Sudjatmiko menilai Pandji menunjukkan keberpihakannya terhadap FPI.

“Sangat mudah dibantah dan harus dibantah. Sangat retoris dan menunjukan keberpihakannya secara sadar. Meski mengutip pendapat orang lain, dia sudah mengambilnya sebagai pendapatnya juga. Itu haknya. Sebaiknya dibantah. Tetapi tak usah diadukan ke polisi,” cuitnya di Twitter, Kamis (21/1/2021).

Kritik keras juga dilontarkan Ketua Cyber Indonesia Muannas Alaidid. Bahkan, dia menyebut Pandji sebagai komedian karbitan.

"Ini tuduhan, kemaren ada haikal hassan terus mbak you sekarang komedian karbitan, Jasa NU & Muhammadiyah terhadap bangsa ini besar tak sepadan dibanding FPI," kata Muannas seperti dikutip dari akun media sosial twitter @muannas_alaidid, Rabu (20/1/2021).

Muannas pun meminta Pandji untuk menjadi komedian yang baik dan tidak mengomentari dan menghukum sesuatu yang tidak diketahuinya. Dia juga menyarankan agar Pandji segera meminta maaf kepada NU dan Muhammadiyah.

"Jadilah komedian yang baik, jangan komentarin & menghukumi sesuatu yang anda @Pandji tidak ketahui, Dzolim anda. NU & Muhammadiyah berjasa dalam mencerdaskan kehidupan bangsa & membantu masyarakat," ujarnya.

Dalam video tersebut Pandji mengutip seorang sosiolog bernama Thamrin Tomagola yang mengatakan bahwa FPI hadir karena dua ormas Islam besar sudah jauh dengan rakyat.

“Muhammadiyah dan NU, jauh ke bawah, mereka itu elit-elit politik. FPI itu dekat ke rakyatnya. Ini yang gue dengar dari pak Thamrin Tomagola,” katanya.

Pandji menggambarkan bahwa terdapat perbandingan antara dua ormas Islam terbesar ini dengan FPI. Menurutnya, FPI lebih dekat dengan rakyat karena banyak memberikan bantuan secara langsung. Oleh karenanya, banyak masyarakat yang pro dengan FPI.

Hal ini terkait keputusan pemerintah untuk membubarkan FPI yang menurutnya tidak akan menyelesaikan masalah.

“Selama kamu tidak memberikan bantuan ketika rakyat sedang butuh, maka rakyat kecil akan selalu mencari ormas lain untuk cari bantuan. Kalau tidak mau ormas tambah besar, maka kamu harus menyelesaikan masalah sosial di lingkungan,” ujar Pandji.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Nindya Aldila
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper