Bisnis.com, JAKARTA – Puluhan sekolah terdata mengalami rusak ringan dan berat akibat gempa magnitudo 6,2 di Sulawesi Barat (Sulbar) pada Jumat (15/1/2021).
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan atau Kemendikbud ikut memberikan dukungan dan bantuan.
Pelaksana tugas (plt.) Kepala Biro Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat Kemendikbud Hendarman mengatakan, sampai 16 Januari 2021, terdata ada 10 sekolah di Kabupaten Majene, dan 14 sekolah di Kabupaten Mamuju, serta tiga sekolah di Kabupaten Mamasa yang terdampak gempa dengan kondisi sekolah rusak berat, sedang dan ringan.
“Kemendikbud saat ini masih mendata sekolah yang terdampak gempa,” ujar Hendarman, mengutip keterangan resmi Kemendkibud (19/1/2021).
Di Kabupaten Mamuju, lima sekolah dengan kondisi kerusakan kategori ringan yakni SDN Inp. Tajimane, SDN 2 Tapalang, SDN Serang, dan SDN Taan Galung, SMPN 3 Mamuju.
Kemudian, tiga sekolah dengan kondisi kerusakan kategori sedang, yakni SDN Inp. Kasambang, SMPN 2 Tapalang, dan SMAN 2 Tapalang.
Sementara itu, sekolah dalam kondisi rusak berat yakni SMKN 1 Rangas, SMPN 2 Mamuju, TK Pembina Terpadu, TK Alquba Kasiwa, TK Aisyah Axuri, dan TK Anggrek Pampioang.
Selanjutnya, di Kabupaten Majene terdapat lima sekolah dengan kondisi kerusakan kategori berat antara lain TK Pertiwi Malunda, SDN 18 Inp. Banua, SDN 004 Mekatta, SMKS Bunga Bangsa, dan SMKN 6 Majene.
Dua sekolah dengan kerusakan kategori sedang adalah SDN 009 Sasende dan SDN 12 Inpres Pettabeang.
Sementara, tiga sekolah dengan kerusakan kategori ringan antara lain SDN 16 Tanisi, SMP 1 Malunda, dan SMAN 1 Malunda.
Sedangkan, di Kabupaten Mamasa terdapat tiga sekolah dengan kondisi kerusakan kategori ringan, yakni SDN 008 Pangandaran, SDN 10 Baruru, dan SMPN 4 Aralle.
Kerusakan kategori berat akibat gempa antara lain bangunan sekolah dan dinding sebagian besar roboh. Untuk kategori sedang, antara lain plafon sekolah jebol, atap roboh, ada beberapa dinding roboh dan retak sebagian. Untuk kategori ringan, plafon sekolah jebol, dinding retak, dan pagar roboh.
Hendarman mengatakan, Kemendikbud melalui LPMP dan BP PAUDDIKMAS Provinsi Sulawesi Barat telah turun ke lapangan untuk memberikan bantuan darurat kebutuhan pokok bagi para korban diantaranya makanan, pakaian, tenda darurat, dan peralatan belajar.
“Tim dari LPMP dan BP PAUDDIKMAS Sulawesi Barat langsung terjun ke lapangan untuk mendistribusikan bantuan pokok yang darurat bagi para korban,” ungkap Hendarman.
Kemendikbud juga telah membuka Posko di dua lokasi, yakni Balai Pengembangan PAUD dan Pendidikan Masyarakat (BP PAUDDIKMAS) di Kabupaten Mamuju dan Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) di Kabupaten Majene.