Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PMI Targekan 5.000 Penyintas Donor Plasma Konvalesen Per Bulan

PMI mendapat permintaan sekitar 200 kantor plasma konvalesen per hari. Akan tetapi organisasi itu hanya mampu menyalurkan sekitar 50 kantong.
Plasma darah dipegang oleh petugas medis
Plasma darah dipegang oleh petugas medis

Bisnis.com, JAKARTA - Ketua Umum Palang Merah Indonesia (PMI) Jusuf Kalla menargetkan 5.000 penyintas Covid-19 mendonorkan plasma konvalesen guna menekan angka kematian akibat pandemi.

Dia mengatakan PMI mendapat permintaan sekitar 200 kantor plasma konvalesen per hari. Akan tetapi organisasi itu hanya mampu menyalurkan sekitar 50 kantong.

“Saat ini kita baru bisa suplay 1.000 per bulan. kita masih membutuhkan 5 kali lipat dari itu. Jadi kita butuh setidak-tidaknya 5.000 pendonor per bulan di seluruh indonesia,” katanya sata konferensi pers virtual, Senin (18/1/2021).

JK menjelaskan bahwa kesempatan mendapatkan 5.000 kantong plasma konvalesen bukan sesuatu yang muskil. Pasalnya jumlah pasien sembuh dari Covid-19 menyentuh 745.935 orang. PMI hanya mengharapkan sekitar 60.000 pendonor plasma konvalesen dalam satu tahun.

“Jadi 10 persen saja yang donor sudah cukup. Karena permintaan 200 per hari. Kita hanya sanggup 50 per hari.”

Jusuf Kalla menyebutkan bahwa PMI memiliki sekitar 50 alat untuk mengambil plasma konvalesen dari penyintas Covid-19. Bila ditambahkan dengan alat milik rumah sakit lain sekitar 50, maka sejatinya setidaknya 1.000 kantor plasma bisa ditampung per hari.

“Karena ini jelas orang yang kenak. Kalau vaksin itu orang yang belum kena. ini orang yang kena yang dibantu oleh orang yang sudah kena. Jadi ini luar biasa amalnya.”

Sementara itu Menteri Koodinator Bidang Pembangunan Manusi dan Kebudayaan Muhadjir Effendy mengatakan bahwa donor plasma konvalesen merupakan salah satu ikhtiar menekan angka kematian.

Plasma konvalesen dari para penyintas sebutnya tidak hanya dapat diberikan kepada pasien kritis, akan tetapi kepada pasien dengan gejala ringan.

“Plasma kovalesen ini jangan nunggu berat atau kritis dulu. Tapi kalau sudah ada tanda-tanda menjadi berat diintervensi dengan plasma. Data menunjukkan walaupun intervensinya pada level kritis tetapi juga banyak yang bisa diselamatkan,” tuturnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rayful Mudassir
Editor : Edi Suwiknyo
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper