Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rusuh Capitol AS: Trump Akui Bertanggung Jawab, Tapi Sebagian

Pada Rabu (6/1), ribuan pendukung Trump menerobos Gedung Kongres AS sehingga memaksa para anggota kongres bersembunyi menyelamatkan diri.
Para pendukung Presiden Amerika Serikat Donald Trump berkumpul di depan Gedung U.S. Capitol di Washington, Amerika Serikat, Rabu (6/1/2021)./Antara/Reuters-Stephanie Keith
Para pendukung Presiden Amerika Serikat Donald Trump berkumpul di depan Gedung U.S. Capitol di Washington, Amerika Serikat, Rabu (6/1/2021)./Antara/Reuters-Stephanie Keith

Bisnis.com, WASHINGTON - Presiden AS Donald Trump akhirnya mengakui dirinya bertanggung jawab atas kerusuhan di Gedung Capitol AS. Tapi, dia hanya bersedia memikul sebagian tanggung jawab tersebut.

Hal itu disampaikan pemimpin Partai Republik di Kongres Kevin McCarthy usai melakukan percakapan melalui telepon dengan Trump.

Demikian disampaikan dua sumber Reuters yang mengetahui hal itu.

McCarthy menyatakan kepada para anggota kongres Partai Republik, Senin (11/1/2021), dengan membagikan isi percakapan telepon dirinya dengan Trump.

Kebanyakan anggota Partai Republik itu masih terbagi dalam kubu yang berbeda mengenai penyerbuan Capitol, kata narasumber.

"Saya sudah yakinkan kepada Presiden. Beliau bertanggung jawab atas kata-katanya dan sikapnya," kata McCarthy, dikutip dari pernyataan salah satu sumber.

"Saya bertanya secara personal kepada beliau apakah beliau memegang tanggung jawab atas apa yang terjadi, apakah beliau merasa prihatin dengan apa yang terjadi. Beliau mengatakan kepada saya bahwa beliau bertanggung jawab sebagian atas hal yang terjadi."

McCarthy juga menyebut bahwa ia meminta Trump menelepon Biden, dengan menirukan ucapannya kepada Trump, "Saya meminta Anda secara personal. Teleponlah Joe Biden. Demi bangsa ini."

Pada Rabu (6/1), ribuan pendukung Trump menerobos Gedung Kongres AS sehingga memaksa para anggota kongres--yang tengah melakukan proses pengesahan kemenangan Joe Biden dalam pemilu--untuk bersembunyi menyelamatkan diri.

Peristiwa kekerasan terjadi sesaat setelah Trump meminta para pendukungnya untuk melakukan mars ke Gedung Capitol ketika mereka berunjuk rasa.

Saat itu Trump kembali menyatakan klaim bahwa dirinya dicurangi dalam pemilu.

Usai peristiwa tersebut, Trump awalnya menolak seruan agar dirinya mengutuk aksi itu dan mengulang lagi klaim soal kecurangan pemilu, serta menyebut bahwa pendukungnya yang terlibat penyerbuan Gedung Kongres itu "sangat spesial."

Sehari kemudian, Trump menyebut kekerasan dalam aksi itu sebagai "sebuah serangan yang mengerikan" dan berjanji untuk bekerja agar terjadi pemindahan kekuasaan yang lancar walaupun ia belum juga mengakui kekalahannya dalam pemilu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Editor : Saeno
Sumber : Antara/Reuters
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper