Bisnis.com, JAKARTA - Operasi pencarian kotak hitam atau black box terus dilakukan seiring upaya evakuasi reruntuhan pesawat dan korban kecelakaan Sriwijaya Air SJ-182.
Seperti diberitakan sebelumnya, Sriwijaya Air SJ-182 jatuh di perairan Kepulauan Seribu, Jakarta saat melakukan penerbangan dari Bandara Soekarno-Hatta menuju Bandara Supadio, Pontianak.
Hari ini Kapal Baruna Jaya IV milik Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) turut membantu pencarian kotak hitam atau black box pesawat nahas tersebut.
"Kami membantu pencarian black box yang sudah ditemukan keberadaannya oleh KRI Rigel," kata Kepala Balai Teknologi Survei Kelautan (BTSK) BPPT Djoko Nugroho saat dihubungi Antara, di Jakarta, Selasa (12/1/2021).
Djoko menuturkan Kapal Baruna Jaya (BJ) IV diperkuat 19 kru dan 18 tenaga insinyur dan teknisi.
Kapal BJ IV berangkat dari Muara Baru, Penjaringan, Jakarta Utara pada Selasa pukul 06.00 WIB.
Baca Juga
Kapal tersebut berlayar menuju lokasi area yang sudah diduga sinyal FDR dan CVR kotak hitam yakni di titik koordinat 5°57'50" Lintang Selatan 106°34'27" Bujur Timur.
Pada 9 Januari 2021 pukul 14.40 WIB pesawat Sriwijaya Air SJ-182 rute Jakarta-Pontianak mengalami hilang kontak di sekitar Pulau Lancang, Kepulauan Seribu.
Pesawat itu membawa 50 penumpang dan 12 awak kabin.
Pesawat bernomor registrasi PK CLC jenis Boeing 737-500 itu hilang kontak pada posisi 11 nautical mile di utara Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, setelah melewati ketinggian 11.000 kaki dan pada saat menambah ketinggian di 13.000 kaki.
Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) telah berhasil menemukan sejumlah bagian tubuh penumpang dan pesawat Sriwijaya Air saat dilakukan proses pencarian di Kepulauan Seribu.