Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sejumlah Negara Terapkan Lockdown untuk Atasi Covid-19, Begini Sikap Jokowi

Indonesia hingga saat ini tidak menerapkan kebijakan lockdown meskipun kasus positif Covid-19 nasional telah menembus angka 779.548 kasus sampai dengan Selasa (5/1/2021)
Presiden Joko Widodo saat membuka rapat terbatas mengenai Penanganan Pandemi Covid-19 dan Rencana Pelaksanaan Vaksinasi di Istana Negara, Rabu (6/1/2021) - Youtube Sekretariat Presiden
Presiden Joko Widodo saat membuka rapat terbatas mengenai Penanganan Pandemi Covid-19 dan Rencana Pelaksanaan Vaksinasi di Istana Negara, Rabu (6/1/2021) - Youtube Sekretariat Presiden

Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan bahwa disiplin protokol kesehatan harus tetap ditegakkan guna menekan laju penularan virus Corona (Covid-19).

Hal itu kembali ditekankan Presiden Jokowi karena kasus Covid-19 di Indonesia masih terus meningkat. Jokowi juga menyebut adanya beberapa negara yang mengambil kebijakan pengetatan mobilitas masyarakat (lockdown) guna menekan kasus Covid-19.

"Kita tahu dua hari atau tiga hari yang lalu Bangkok lockdown, Tokyo dinyatakan dalam keadaan darurat, dan Inggris juga lockdown karena penyebaran Covid-19 yang sangat eksponensial," kata Jokowi seperti dikutip dari Youtube Sekretariat Presiden, Rabu (6/1/2021).

Adapun, Indonesia hingga saat ini tidak menerapkan kebijakan lockdown meskipun kasus positif Covid-19 nasional telah menembus angka 779.548 kasus sampai dengan Selasa (5/1/2021). Selain itu, kasus kematian akibat Covid-19 di Indonesia juga telah menembus angka 23.109 kasus.

"Oleh karena itu, kita harus bekerja keras dan bekerja mati-matian agar 3T dan 3M betul-betul dilakukan di lapangan," ujarnya.

Kepala Negara juga menyoroti hasil survei pemerintah yang menunjukkan bahwa motivasi disiplin terhadap protokol kesehatan masyarakat berkurang.

"Saya minta kepada para gubernur agar menggencarkan kembali masalah yang berkaitan disiplin protokol kesehatan, karena tadi surveinya memang disiplin protokol kesehatan ini menurun," tegasnya.

Lebih lanjut, Jokowi juga menyinggung mengenai program vaksinasi Covid-19. Rencananya vaksinasi di Indonesia akan mulai dilaksanakan pada pekan depan.

Adapun, saat ini proses distribusi vaksin Covid-19 telah dilakukan ke berbagai daerah. Dia menuturkan bahwa distribusi vaksin Covid-19 dilakukan secara bertahap dan prosesnya sudah dimulai sejak dua hari yang lalu.

Hingga akhir Januari 2021, dia menargetkan 5,8 juta dosis vaksin Covid-19 sudah terdistribusi ke berbagai daerah.

"Hari Selasa, vaksin sudah mulai masuk ke daerah. Itu baru tahapan pertama, karena target kita nantinya untuk bulan Januari itu 5.800.000 vaksin harus masuk ke daerah," paparnya.

Pada bulan Februari dan Maret, Jokowi juga menargetkan jutaan vaksin Covid-19 juga kembali didistribusikan ke daerah.

"Bulan Februari itu 10,45 juta vaksin harus diistribusi ke daerah. Maret, 13,3 juta vaksin harus terdistribusi dan bisa dilaksanakan vaksinasinya ke daerah-daerah. Untuk bulan-bulan berikutnya akan saya sampaikan pada waktu yang akan datang," jelasnya.

Pada kesempatan tersebut, Kepala Negara juga memastikan bahwa pemerintah telah memesan sedikitnya 329,5 juta dosis vaksin Covid-19. Jumlah tersebut berasal dari sejumlah produsen vaksin dunia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper