Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Uji Klinis Vaksin Belum Selesai Tapi Sudah Didistribusikan, Ini Kata Satgas

Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) terus melakukan pengawasan terhadap distribusi vaksin yang sedang berjalan. Proses distribusi dilakukan agar ketersediaan di seluruh penjuru Indonesia merata.
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito./Youtube
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito./Youtube

Bisnis.com, JAKARTA – Satgas Penanganan Covid-19 angkat bicara soal polemik vaksin Covid-19 yang telah didistribusi ke berbagai daerah meski uji klinik fase 3 belum rampung.

Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito menegaskan bahwa Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) terus melakukan pengawasan terhadap distribusi vaksin yang sedang berjalan. Proses distribusi dilakukan agar ketersediaan di seluruh penjuru Indonesia merata.

Badan POM juga terus melakukan pengawasan dan evaluasi pengadaan vaksin secara berkala mulai dari tahapan pre klinik, sampai dengan uji klinik fase 1, 2 dan fase 3 yang sedang berlangsung di Bandung, Jawa Barat, termasuk juga uji klinis yang dilakukan Brazil dan Turki.

“Uji klinis fase 3 telah selesai, barulah Badan POM mengeluarkan Emergency Use of Authorization [EUA]. Pada intinya, upaya distribusi yang telah dilakukan ini bertujuan menjamin ketersediaan vaksin yang merata, dengan prosedur kehati-hatian dengan memanfaatkan waktu yang ada,” kata Wiku dalam konferensi pers, Selasa (5/1/2021).

Wiku mengatakan, pemerintah akan menjamin distribusi vaksin ke berbagai daerah di Indonesia dan dapat efektif tanpa merusak kualitas vaksin.

Wiku menambahkan, pada saat kedatangan vaksin di Bandara Soekarno-Hatta beberapa waktu lalu, Badan POM telah memberi sertifikat Lot Release sebagai upaya dalam mengawal mutu vaksin yang masuk ke Indonesia.

Vaksin yang saat ini sedang didistribusikan ke berbagai daerah, akan tetap diawasi dengan melakukan sampling berbasis risiko di Unit Pelaksana Teknis (UPT) Badan POM tingkat provinsi dan kabupaten/kota seluruh Indonesia.

Lalu terkait penyuntikan vaksin ini, Wiku menegaskan bahwa pemerintah terus berpegang pada prinsip dan prosedur kesehatan yang berlaku. Penyuntikan vaksin baru akan dijalankan setelah EUA yang didasarkan hasil data saintifik dikeluarkan Badan POM.

"Bapak Presiden [Joko Widodo] juga akan menerima vaksin, jika vaksin sudah mendapatkan EUA dari Badan POM. Kami harapkan komitmen ini, bisa secepatnya dilaksanakan agar kemudian masyarakat luas bisa menerima vaksin Covid-19," kata Wiku.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Mutiara Nabila
Editor : Edi Suwiknyo
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper