Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kasus Covid-19 Melonjak Usai Libur Panjang, RS Makin Penuh!

Di beberapa daerah keterisian tempat tidur per 2 Januari, sudah melebihi 70 persen.
Sejumlah petugas tenaga kesehatan bersiap untuk didekontaminasi usai bertugas di Rumah Sakit Darurat Covid-19 Wisma Atlet Kemayoran di Jakarta, Kamis (12/11/2020)./Antara
Sejumlah petugas tenaga kesehatan bersiap untuk didekontaminasi usai bertugas di Rumah Sakit Darurat Covid-19 Wisma Atlet Kemayoran di Jakarta, Kamis (12/11/2020)./Antara

Bisnis.com, JAKARTA - Setelah libur panjang Natal dan Tahun Baru 2021, jumlah pasien Covid-19 terus meningkat. Indikasinya tampak dari keterisian rumah sakit di seluruh Indonesia.

Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito menjelaskan, dilihat pada tren perkembangannya, keterisian ruang ICU dan isolasi secara nasional semakin meningkat dan mengkhawatirkan.

“Di beberapa daerah keterisian tempat tidur per 2 Januari, sudah melebihi 70 persen," jelasnya pada keterangan pers virtual Selasa (5/1/2021).

Adapun provinsi yang tingkat keterisian RS-nya tinggi antara lain DKI Jakarta 84,74 persen, Banten 84,52 persen, DI Yogyakarta 83,36 persen, Jawa Barat 79,77 persen, Sulawesi Barat 79,31 persen, Jawa Timur 78,41 persen, Jawa Tengah 76,27 persen, Sulawesi Selatan 72,40 persen, dan Sulawesi Tengah 70,59 persen.

Wiku menuturkan kondisi tersebut seharusnya menjadi peringatan bagi semua pihak, bahwa Indonesia sedang dalam keadaan darurat yang ditandai dengan ketersediaan tempat tidur yang semakin berkurang jumlahnya.

Dia juga mengingatkan bahwa sisa tempat tidur yang masih ada belum tentu bisa digunakan semua oleh pasien yang membutuhkan perawatan karena terbatasnya tenaga kesehatan di rumah sakit.

Dari data yang diperoleh Satgas Covid-19, Wiku menyebut bahwa hingga saat ini sudah tercatat ada 237 dokter yang meninggal. Tren dokter yang meninggal cenderung mengalami peningkatan dan terutama terjadi pada Desember 2020.

Wiku menegaskan, jika masyarakat terus abai dan tidak menerapkan disiplin protokol kesehatan yang ketat, maka fasilitas kesehatan yang ada tidak akan cukup menangani kasus-kasus baru.

"Satu-satunya cara adalah dengan mencegah penularan dan menjalankan 3M, yaitu memakai masker, menjaga jarak dan menghindari kerumunan," pesan Wiku.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Mutiara Nabila
Editor : Edi Suwiknyo
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper