Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah Indonesia resmi menandatangani tambahan pembelian vaksin sebesar 100 juta dosis vaksin yang akan dipasok oleh AstraZeneca dan Novavax pada Rabu (30/12/2020).
Hari ini telah dilakukan penandatanganan peningkatan Supply Commitment Letter sebesar 50 juta dosis vaksin antara PT Indofarma (Persero) Tbk., dan Novavax (Amerika Serikat).
Selain itu, juga dilakukan penandatanganan perjanjian Pembelian Dibuka untuk Penyediaan Vaksin AstraZeneca di Indonesia oleh PT Bio Farma (Persero) sebesar 50 juta dosis.
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan hal tersebut adalah buah dari kerja sama yang didukung oleh diplomasi vaksin baik dari jalur bilateral dan multilateral.
“Hari ini kita juga berhasil mengamankan supply vaksin yaitu dari AstraZeneca dan Novavax masing-masing sebesar 50 juta dosis,” katanya dalam konferensi pers virtual, Rabu (30/12/2020).
Menlu Retno mengatakan kerja sama bilateral dengan produsen vaksin dari China juga terlihat dari rencana pengiriman 1,8 juta vaksin Sinovac yang akan tiba besok, Kamis (31/12/2020).
Baca Juga
“Dengan ketibaan ini, maka sudah 3 juta vaksin sinovac berada di Indonesia,” lanjutnya.
Sementara itu, dari kerja sama track multilateral, diplomasi vaksin telah dibuktikan melalui kolaborasi dengan WHO, GAVI dan lain-lain dalam rangka mengamankan akses vaksin melalui mekanisme COVAX-AMC (Advance Market Commitment ) dengan range perkiraan perolehan adalah 3 - 20 persen jumlah penduduk.
Kendati berupaya keras mengamankan vaksin untuk keperluan dalam negeri, Indonesia telah berkontribusi melalui CEPI (Coalition for Epidemic Preparedness Innovations) untuk pengadaan vaksin dunia.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin optimistis perjanjian vaksin dari dua perusahaan besar ini memberikan variasi yang dapat mencukupi kebutuhan rakyat Indonesia.
“Tahap pertama mengenai penyediaan vaksin, insya Allah kita bisa selesaikan 1-2 minggu lagi sehingga Kemenkes bisa masuk ke tahap kedua untuk memikirkan distribusi ke seluruh pelosok Indonesia untuk bisa diberikan ke tenaga kesehatan, tenaga publik, dan seluruh masyarakat,” ungkapnya.