Bisnis.com, JAKARTA – Vaksinasi Covid-19 di Uni Emirat Arab telah dilakukan sejak Oktober 2020. Vaksinasi menggunakan vaksin dari Sinopharm dengan efikasi 86 persen.
Duta Besar RI untuk Uni Emirat Arab Husin Bagis membeberkan prosesnya berikut ini.
Dubes Husin Bagis mengatakan hubungan pemerintah Indonesia dan Uni Emirat Arab yang baik membuat KBRI menjadi salah satu yang mendapatkan vaksin Covid-19 dari Pemerintah UEA. Husin mengatakan hal itu tak didapatkan oleh semua kedutaan negara lainnya.
Husin menjelaskan, Kementerian Kesehatan UEA melakukan pendaataan, dan setelah mendapat konfirmasi akan mendapat vaksin dari perusahaan G42, para pekerja di KBRI datang seperti akan bekerja seperti biasa karena penyuntikan dilakukan di gedung KBRI.
“Pertama yang kami lakukan adalah diskusi dan dialog dengan dokter, ditanya riwayat kesehatan kita, ada beberapa pertanyaan dan dicek tekanan darah. Saya pertama datang tekanan darah saya tinggi, tapi kira-kira jam 11.30 setelah istirahat sebentar sudah kembali normal, setelah normal baru disuntik,” ungkapnya pada konferensi pers, Senin (14/12/2020).
Husin mengaku ada beberapa orang sempat tertunda disuntik vaksin karena mengalami tekanan darah tinggi. Tapi, yang sehat dan aman bisa langsung disuntik.
Baca Juga
“Jadi pertama ada 23 orang disuntik. Penyuntikan pertama 21 Oktober dan kedua 23 November. Yang lain, yang kurang sehat pertama disuntik 23 November dan suntikan kedua 5 Desember,” jelasnya.
Husin mengungkap tidak ada persiapan khusus, hanya seperti akan kerja biasa. Adapun, WNI yang sudah disuntik sekitar 50 orang, termasuk mereka yang menjadi relawan uji klinis Sinopharm.
Husin juga menjelaskan setelah disuntik vaksin sampai sejauh ini tidak ada hal-hal yang terjadi.
“Semua berjalan lancar, istri saya juga sudah divaksin, yang kerja di rumah juga sudah disuntik. Sebagian besar oke, ada 1-2 orang yang setelah disuntik ada nyeri sebentar 1-2 jam, setelah itu normal, mungkin karena ada perasaan takut atau apa, tapi secara umum semua baik,” ungkapnya.
Kemudian, setelah suntik, Husin mengatakan Pemerintah UEA menganjurkan agar tetap memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan sesuai standar WHO.
Setelah penyuntikan juga akan dilakukan tes kesehatan secara berkala untuk memeriksa jumlah antibodi untuk mengetes kemanjuran.