Bisnis.com, JAKARTA - Majalah yang berbasis di London, The Economist, membuat ulasan soal terjunnya anggota keluarga Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke panggung politik.
Dalam ulasan yang berjudul Politik Indonesia Menjadi Urusan Keluarga tersebut, The Economist menceritakan bahwa ini adalah pertama kalinya bagi Indonesia dipimpin oleh figur yang bukan berasal dari dunia politik maupun militer.
Jokowi yang berasal dari latar belakang yang sederhana membuat Indonesia mengalami peralihan politik ketika Jokowi terpilih menjadi presiden pada 2014.
Media ini juga menyindir bahwa pernyataan Jokowi dalam buku autobiografinya yang ditulis pada 2018 yang menyatakan bahwa dia bersumpah bahwa para politisi pemula di keluarganya tidak akan bergantung padanya. “Menjadi presiden tidak berarti menyalurkan kekuasaan kepada anak-anak saya,” The Economist mengutip dari buku autobiografi.
Namun, hati Jokowi berubah seiring dengan partisipasi anak sulungnya, Gibran Rakabuming Raka dan menantunya, Muhammad Bobby Afif Nasution dalam Pilkada 2020.
“Keduanya yang tidak memiliki pengalaman politik, tengah bergabung dalam pemilihan daerah pada 9 Desember di bawah partai Jokowi, PDIP,” tulis media tersebut.
Seperti diketahui, Gibran saat ini tengah bertarung memperebutkan kursi walikota Surakarta yang sebelumnya juga pernah diduduki oleh ayahnya. Gibran bahkan sudah meraih suara cukup jauh dibandingkan dengan rivalnya, membuat Pilkada lebih kepada penobatan, daripada pemilihan.
Sementara itu, menantunya Bobby Nasution maju dalah kontestasi pemilihan wali kota Medan, Sumatra Utara pada Pilkada serentak 2020.
Bobby yang merupakan suami dari Kahiyang Ayu ini maju sebagai calon wali kota Medan dengan menggandeng Aulia Rachman sebagai calon wakil wali kota Medan.