Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kasus Virus Corona Terus Melonjak, Lansia dan Orang Sakit Dilarang Keluar Masuk Tokyo

Pemerintah Jepang sangat khawatir bahwa peningkatan jumlah kasus baru virus corona (Covid-19) akan mengakibatkan makin banyak orang dengan kondisi serius.
Petugas medis merawat pasien yang terinfeksi Virus Corona di Unit Perawatan Intensif (ICU) Rumah Sakit Scripps Mercy, di Chula Vista, California, Amerika Serikat, Selasa (12/5/2020)./Antara-Reuters
Petugas medis merawat pasien yang terinfeksi Virus Corona di Unit Perawatan Intensif (ICU) Rumah Sakit Scripps Mercy, di Chula Vista, California, Amerika Serikat, Selasa (12/5/2020)./Antara-Reuters

Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah Jepang akan meminta para lansia dan orang dengan masalah kesehatan untuk tidak bepergian ke dan dari Tokyo.

Keputusan ini sejalan dengan permintaan dari Tokyo yang mengalami lonjakan kasus Covid-19.

Mengutip NHK pada Rabu (2/12/2020), Perdana Menteri Suga Yoshihide dan Gubernur Tokyo Koike Yuriko sepakat pada Selasa (01/12/2020), bahwa mereka akan meminta orang yang berusia 65 tahun ke atas serta orang yang memiliki masalah kesehatan untuk menghindari melakukan perjalanan seperti itu.

Suga kemudian mengatakan kepada wartawan bahwa dirinya dan Koike sepakat akan melakukan apa pun sebisa mereka untuk mencegah penyebaran virus itu lebih lanjut.

Situasi tersebut meningkatkan kekhawatiran pemerintah. Pada Selasa (01/12/2020) diumumkan tingkat kematian tertinggi secara nasional dan kasus dengan kondisi serius meningkat.

Pemerintah berencana untuk bekerja sama dengan pemerintah daerah guna mencukupi tempat tidur rumah sakit dan staf medis untuk merawat pasien.

Sejauh ini, total 41.311 orang telah dinyatakan positif virus corona di Tokyo. Sementara itu, secara keseluruhan di Jepang jumlah kasus positif Covid-19 yang terkonfirmasi mencapai 151.030 orang.

Jumlah pasien yang tengah menjalani perawatan di unit rawat intensif atau yang menggunakan ventilator sebanyak 493 orang. Kemudian sebanyak 2.193 orang dinyatakan meninggal dunia dan 125.470 orang sudah dipulangkan dari perawatan di rumah sakit.

Di sisi lain, Menteri Kesehatan Jepang Tamura Norihisa merasakan kondisi krisis atas jumlah tertinggi pasien virus corona yang mengalami sakit serius di seluruh Jepang.

Jumlah pasien yang sedang menjalani perawatan di unit rawat intensif atau yang menggunakan ventilator mencapai angka tertinggi, yaitu 472 orang, pada Senin (30/11/2020).

Saat berbicara di hadapan wartawan pada Selasa (1/12/2020), Tamura mengatakan sangat khawatir bahwa peningkatan jumlah kasus baru akan mengakibatkan makin banyak orang dengan kondisi serius.

Menteri Kesehatan pun mendesak pemerintah daerah agar bersiap untuk pasien yang membutuhkan rawat inap serta yang lainnya untuk dikarantina di fasilitas dan hotel yang ditetapkan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Rezha Hadyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper