Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kasus Corona di Jateng dan DKI Naik Drastis, Jokowi Sentil Kepala Daerah

Jokowi menyebut terjadi penambahan yang signifikan terhadap kasus positif Covid-19 di Jateng dan DKI Jakarta dalam beberapa hari terakhir.
Presiden Joko Widodo dalam Ratas Laporan Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional di Istana Merdeka, Jakarta, Senin 23 November 2020 - Youtube Setpres
Presiden Joko Widodo dalam Ratas Laporan Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional di Istana Merdeka, Jakarta, Senin 23 November 2020 - Youtube Setpres

Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengingatkan kepala daerah di provinsi Jawa Tengah dan DKI Jakarta untuk lebih optimal dalam penanganan Covid-19.

Presiden menyebut terjadi penambahan yang signifikan terhadap kasus positif Covid-19 di dua provinsi tersebut dalam beberapa hari terakhir.

“Agar dilihat betul-betul kenapa peningkatannya begitu sangat drastis,” kata Jokowi saat membuka Ratas Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional, dikutip dari YouTube Sekretariat Presiden, Senin (30/11/2020).

Adapun, data Satuan Tugas Penanganan Covid-19 menunjukkan pada 29 November 2020 terjadi penambahan 2.036 kasus positif di Jawa Tengah dan 1.431 kasus di DKI Jakarta. Dua provinsi tersebut pun menjadi dua besar provinsi dengan penambahan kasus positif tertinggi.

Sehari sebelumnya atau pada 28 November 2020, Jawa Tengah dan DKI juga melaporkan penambahan tertinggi kasus positif Covid-19 yakni 1.118 dan 1.370.

Kepala Negara pun meminta Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian untuk mengingatkan para kepala daerah untuk memegang penuh kendali dalam penanganan Covid-19 dan pemulihan ekonomi.

“Tugas kepala daerah adalah melindungi keselamatan warganya dan sudah saya sampaikan, keselamatan rakyat adalah hukum tertinggi, dengan memegang angka-angka kasus-kasus aktif, angka kesembuhan, angka kematian dan indikator-indikator ekonomi yang ada,” ujar Jokowi.

Selain itu, Jokowi juga menyoroti mengenai rapor merah penanganan Covid-19 dalam sepekan terakhir. Dia menyebut bahwa angka kasus aktif nasional pada pekan ini menyentuh angka 13,41 persen meskipun masih di bawah angka kasus aktif dunia, tapi angka itu lebih buruk jika dibandingkan pekan sebelumnya.

“Tetapi hati-hati ini lebih tinggi dari rata-rata minggu yang lalu. Minggu yang lalu masih 12,78 [persen] selarang 13,41,” tuturnya.

Setali tiga uang, rerata kasus kesembuhan pada pekan ini juga mengalami penurunan jika dibandingkan dengan pekan sebelumnya yakni dari 84,03 persen menjadi 83,44 persen.

"Ini semuanya memburuk semuanya, karena adanya tadi kasus yang memang meningkat lebih banyak di minggu-minggu kemarin," ucap Jokowi.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper