Bisnis.com, JAKARTA – Sebagai persiapan melakukan vaksinasi Covid-19, Kementerian Kesehatan RI melalui Badan Pengembangan dan Pemberdayaan SDM Kesehatan menggelar Workshop Persiapan Vaksinasi Covid-19.
Staf Khusus Menteri Kesehatan Bidang Peningkatan SDM Kesehatan Mariya Mubarika mengatakan workshop tersebut penting dilakukan, juga sebagai langkah untuk mengantisipasi disinformasi soal vaksinasi Covid-19.
“Hal ini sangat penting mengantisipasi disinformasi yang selalu terjadi pada penanganan Covid-19 sejak awal. Hal tersebut menjauhkan dari tata laksana penanganan Covid-19 yang benar,” katanya, melalui keterangan resmi Kemenkes, Rabu (25/11/2020).
Berdasarkan survei yang Kemenkes RI, WHO, dan UNICEF pada 12 November 2020 dengan total responden 115.000 orang, ditemukan 53 persen masyarakat percaya kepada tenaga medis dan tenaga kesehatan dalam mendapatkan informasi terkait vaksinasi.
Adapun, dalam beberapa artikel jurnal internasional juga ditemukan bahwa tenaga medis dan tenaga kesehatan memegang kunci keberhasilan pemberian vaksinasi Covid-19.
Oleh karena itu, peningkatan pemahaman mendasar dan informasi-informasi terkait vaksinasi Covid-19 harus dilakukan.
“Dalam workshop ini tenaga medis dan tenaga kesehatan diharapkan mampu menjadi juru bicara pemerintah dalam menyampaikan dan mengajak masyarakat untuk melakukan vaksinasi pada waktunya nanti, dan mampu menangkal hoaks yang selalu saja dipabrikasi untuk mengacaukan,” ujar Mariya.
Mariya juga menyampaikan arahan Menteri Kesehatan Terawan, bahwa sejak awal terjadinya pneumonia misterius di Kota Wuhan yang kemudian merebak dan menjadi pandemi di seluruh dunia, Pemerintah RI tidak pernah main-main dalam mengatasi masalah ini, sampai dengan rencana pemberian vaksinasi sebagai upaya pengendalian pandemi dalam waktu dekat ini.
Indonesia terlibat aktif dalam usaha mendapatkan vaksin Covid-19 dengan masuk dalam solidarity trial bersama negara lainnya.
Sejalan, Kementerian Kesehatan juga telah bekerja mempersiapkan segala hal terkait pengadaan vaksin, distribusi, dan SDM yang melakukannya.
Mariya menambahkan, agar masyarakat dan tenaga medis memahami bahwa informasi bersifat dinamis, oleh karena itu tenaga medis dan tenaga kesehatan yang menjadi ujung tombak pelaksanaan dan komunikasi agar terus memperhatikan informasi yang berkembang.
Sementara itu, meskipun vaksinasi Covid-19 telah dilakukan, 3M (memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan) tetap harus dilakukan. Para tenaga medis dan tenaga kesehatan juga harus terus melakukan 3T (tracing, treatment dan test) dan masyarakat harus ikut mengawasi.