Bisnis.com, JAKARTA - Anggota Komisi IX DPR RI Kurniasih Mufidayati meminta Kementerian Kesehatan secara transparan menyampaikan informasi tentang vaksin Covid-19.
Menurutnya, informasi yang terlalu banyak beredar di luar terkait keberadaan vaksin justru dapat membingungkan masyarakat.
“Jika mendengar dari pakar, dibutuhkan waktu lama untuk menghasilkan vaksin, sehingga tak perlu tergesa-gesa hanya untuk menenangkan masyarakat, vaksin harus aman," kata Kurniasih saat rapat kerja Komisi IX DPR RI dengan Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto, di Jakarta, Selasa (17/11/2020).
Legislator Fraksi PKS itu juga meminta pemerintah untuk bisa menahan diri agar tidak mudah mengumumkan ihwal vaksin yang prosesnya belum selesai.
Selain itu, Kurniasih menilai klaim Kemenkes bahwa sudah berjuang secara maksimal dalam upaya mitigasi Covid-19 tidak sejalan dengan hasil yang dicapai yakni rerata penambahan kasus positif saat ini mencapai 59 ribu per hari.
"Penangan harus semakin ditingkatkan setelah delapan bulan ini. Kita mau ada terobosan dari Kemenkes dan Badan POM memberikan support melalui penyediaan obat hingga suplemen. Hal ini, perlu dilakukan secara sinergi agar bisa menekan angka Covid-19," tegasnya.
Dalam kesempatan yang sama, Menkes Terawan menyatakan bahwa belum bisa memastikan kapan vaksin Covid-19 tersedia dan bisa didistribusikan.
Menurutnya, arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yakni sikap kehati-hatian serta tidak tergesa-gesa dalam pendistribusian vaksinasi Covid-19 harus dijadikan acuan.
Adapun, kandidat vaksin Covid-19 yang akan dipesan pemerintah dan tengah dipantau terus oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (POM) diantaranya adalah Sinovac dan G42/Sinopharm dari China.
“Green light [izin] bendera itu Badan POM sebagai otoritas yang punya wewenang untuk itu. Kemenkes berjuang agar berjalan lancar dengan menyiapkan peraturan, SDM, administrasi, logistik, jaringan fasilitas layanan kesehatan dan sistem monev untuk pelaksanaan vaksinasi Covid-19,” ujarnya.