Bisnis.com, JAKARTA - Pejabat senior Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Bruce Aylward mengatakan bahwa peluncuran vaksin Covid-19 pada Maret tahun 2021 secara fundamental akan mengubah arah jalannya pandemi tersebut.
Hal itu dikatakan Aylward pada Forum Majelis Kementerian Tahunan WHO terkait hasil sementara dari uji coba vaksin Covid-19 tahap akhir Pfizer Inc yang di dinilainya "sangat positif".
Dia mengatakan bahwa vaksin Covid-19 akan diprioritaskan bagi mereka yang paling rentan.
"Masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan, ini hanya hasil sementara. Tetapi, beberapa hasil yang sangat positif datang hari ini, semoga menjadi harapan besar bagi seluruh dunia untuk bergerak maju," kata Aylward di depan perwakilan 194 negara anggota forum seperti dikutip ChannelNewsAsia.com, Selasa (10/11/2020).
"Pada Maret tahun depan, sebagai hasil dari pekerjaan luar biasa yang terjadi secara global, kami dapat berada dalam posisi untuk mengubah arah dan dinamika krisis ini secara fundamental," tambahnya.
Pihak Pfizer mengatakan efektivitas vaksin Covid-19 eksperimental mencapai lebih dari 90 persen, sehingga meningkatkan harapan untuk menanggulangi wabah global tersebut. Secara global, penyebaran pandemi tersebut semakin cepat dengan lebih dari 50 juta kasus dan 1,2 juta kematian.
Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus juga menyambut baik berita vaksin yang menggembirakan dalam sebuah tweet.
Kandidat vaksin Pfizer-BioNTech tidak termasuk di antara sembilan vaksin asli program fasilitas "COVAX".
Program itu didanai WHO dan mendistribusikannya secara adil di seluruh dunia.
Namun, perusahaan tersebut telah menyatakan minatnya untuk memasok program tersebut.
WHO menyatakan bahwa banyak vaksin Covid-19 yang sedang dipertimbangkan saat ini.
Pfizer dan BioNTech berharap meminta otorisasi AS bulan ini untuk penggunaan darurat atas vaksin tersebut. Hal itu akan meningkatkan kemungkinan keluarnya keputusan soal regulasi pada Desember mendatang.
Aylward juga memberikan penilaian optimistis terhadap prospek vaksin itu secara keseluruhan.
"Dalam diagnostik, kami berada dalam posisi untuk memperluas pengujian secara besar-besaran secara global. Kami memiliki alat yang cukup saat ini untuk secara substansial mengurangi risiko kematian akibat penyakit ini,” ujarnya.