Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kisruh Suara Elektoral Biden, Fox News Kena Hujatan

Jaringan TV, Fox News, menerima hujatan setelah mengabarkan hasil suara elektoral Biden yang lebih awal dari jaringan atau perhitungan lainnya.
Calon Presiden AS Donald Trump (kiri) dan Joe Biden (kanan)./Istimewa
Calon Presiden AS Donald Trump (kiri) dan Joe Biden (kanan)./Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA - Jauh sebelum perusahaan media mengabarkan keunggulan suara electoral untuk Biden, Fox News ternyata telah lebih dulu mencantumkan posisi suara kandidat partai Demokrat ini di angka 264.

Dari data yang dikumpulkan Bisnis, posisi suarat elektoral untuk Biden mencapai 264 dan Trump sebesar 214. Artinya, Biden hanya membutuhkan 6 suara elektoral untuk menang.   

Hal ini membuat Fox News yang dikenal sebagai jaringan TV yang cenderung konservatif berada dalam posisi yang sulit dengan kecaman yang diarahkan dari banyak pemirsa Partai Republik, termasuk President Donald Trump.

Salah satu penasihat politik Trump Jason Miller menuliskan cuitan pada Selasa malam (3/11/2020)

"Fox News berusaha untuk membatalkan suara pendukung presiden dan harus menarik kembali perhitungan mereka segera," kata Miller.

Trump juga mengarahkan tuduhan kepada Fox News yang dinilai telah disetir oleh partai Demokrat pada hari Kamis (5/11/2020). "Pemungutan Suara Clinton, Donor Biden dari partai Demokrat telah menjalankan meja keputusan Fox News," katanya dalam email penggalangan dana kepada para pendukungnya.

Christopher Ruddy, kepala eksekutif dan pemilik mayoritas Newsmax - saluran berita yang bersaing dengan Fox News - mengatakan kepada Daily Beast bahwa pembawa berita Fox News Chris Wallace menangani debat presiden pertama dan serta jajak pendapat jaringan yang mendukung Biden akan membuat saluran tersebut kehilangan penonton setianya. .

"Fox seperti bunuh diri di jaringan," kata Ruddy. “Ketika Anda menambahkan semuanya, itu melukiskan gambaran yang sangat buruk.”

Perbedaan Tipis

Beberapa hari ke depan akan membutuhkan tindakan penyeimbangan yang rumit dari Fox News yang merupakan produk unggulan Fox Corp. Perusahaan yang berbasis di New York ini adalah bagian paling berharga dari kerajaan media Rupert Murdoch setelah keluarganya menjual sebagian besar aset hiburan mereka kepada Walt Disney Co. tahun lalu.

Arnon Mishkin, direktur seksi pemilihan umum Fox News, telah mempertahankan angka perhitungan suara elektoral. Dalam penampilannya pada hari Kamis (5/11/2020), dia juga membahas kritik kampanye Trump terhadapnya, mengatakan dia pernah bekerja untuk kandidat Demokrat dan selama 12 tahun di Fox telah memberikan total dukungan sebesar US$800 kepada dua teman yang mencalonkan diri untuk Kongres.

Dia mengatakan US$300 untuk seorang Demokrat dan US$500 untuk seorang Republikan.

"Tim Fox, pada dasarnya kami memeriksa politik kami di depan pintu dan memfokuskan analisis statistik atau politik kami pada komputer dan apa yang ditunjukkan oleh angka-angka itu," kata Mishkin.

Memang benar bahwa Fox News telah mendapat banyak keuntungan dari terpilihnya Trump, yang sering menjadi tamu di saluran tersebut jauh sebelum keputusannya untuk mencalonkan diri.

Pembawa acara Fox, Sean Hannity, muncul di atas panggung pada rapat umum Trump pada tahun 2018, sebuah tindakan yang membuatnya mendapat teguran dari jaringan TV tersebut.

Jajaran komentator prime-time Fox, juga termasuk Tucker Carlson dan Laura Ingraham, adalah pendukung setia presiden.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Hadijah Alaydrus
Sumber : Bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper