Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Trump Minta Penghitungan Suara Dihentikan, Kubu Biden: Itu Memalukan!

Presiden Donald Trump mengatakan dia akan meminta Mahkamah Agung untuk campur tangan, bahkan ketika beberapa negara bagian di medan pertempuran masih terus menghitung suara. Pernyataan ini menuai reaksi dari kubu Biden.
Calon Presiden Amerika Serikat Donald Trump./Istimewa
Calon Presiden Amerika Serikat Donald Trump./Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA - Manajer kampanye Joe Biden Jen O’Malley Dillon mengeluarkan pernyataan tegas setelah pidato Gedung Putih Presiden Trump.

Dia menyebut pidato Trump keterlaluan, belum pernah terjadi sebelumnya, dan tidak benar.

“Pernyataan presiden malam ini tentang mencoba menghentikan penghitungan surat suara yang diberikan sangat keterlaluan, belum pernah terjadi sebelumnya, dan tidak benar. Itu memalukan karena ini adalah upaya jelas untuk mengambil hak-hak demokrasi warga Amerika," tegasnya dikutip dari CNN, Rabu (3/11/2020).

O'Malley Dillon melanjutkan penghitungan tidak akan berhenti.

Presiden Donald Trump secara keliru menyatakan pada Rabu pagi (3/11/2020), bahwa dia telah memenangkan pemilihan ulang melawan Joe Biden dan mengatakan dia akan meminta Mahkamah Agung untuk campur tangan, bahkan ketika beberapa negara bagian di medan pertempuran masih terus menghitung suara.

"Ini adalah penipuan pada publik Amerika," kata Trump, mengeluh tentang penghitungan suara yang sedang berlangsung setelah mencatat bahwa dia memegang bukti di beberapa negara bagian yang belum dimenangkannya, termasuk Pennsylvania dan Michigan.

“Terus terang kami memang memenangkan pemilihan ini,” katanya dikutip dari Bloomberg. “Jadi kita akan pergi ke Mahkamah Agung AS. Kami ingin semua pemungutan suara dihentikan.”

Tidak jelas apa yang dimaksud Trump, karena negara bagian termasuk Michigan, Pennsylvania, Wisconsin, Georgia, dan lainnya menghitung suara yang diberikan secara sah. Merupakan hal rutin bagi negara bagian untuk terus menghitung suara setelah Hari Pemilu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Hadijah Alaydrus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper