Bisnis.com, JAKARTA - Mastercard mengumumkan program pendidikan STEM unggulan perusahaan, Girls4Tech, telah mencapai target yang mendidik satu juta anak perempuan di 30 negara.
Mastercard pun menetapkan tujuan baru untuk program Girls4Tech yaitu menjangkau lima juta anak perempuan di seluruh dunia pada 2025.
Sebelum krisis Covid-19 melanda, ketidaksetaraan menghalangi wanita dan anak perempuan dalam berbagai hal. Ada kebutuhan mendesak untuk meningkatkan investasi dalam pendidikan anak perempuan guna mengatasi kesenjangan gender yang ada dalam ilmu sains, teknologi, teknik, dan matematika (STEM).
Walaupun bidang-bidang tersebut semakin penting untuk pertumbuhan ekonomi maju, tetapi jumlah wanita yang bekerja di bidang riset kurang dari sepertiga secara global.
Di Asia Timur dan Pasifik, persentase peneliti wanita turun menjadi hanya 23,9 persen. Bahkan lebih rendah lagi di Asia Selatan dan Barat, yaitu sebesar 18,5 persen. Rendahnya jumlah wanita dalam komunitas riset mencerminkan realitas ketidaksetaraan gender dalam pendidikan serta hambatan yang dihadapi oleh anak-anak perempuan dan wanita saat menempuh studi dan karier terkait STEM.
Country Manager of PT Mastercard Indonesia Navin Jain mengatakan ketika Indonesia bersiap untuk era digital, sangat penting untuk mengatasi tantangan kesenjangan keterampilan pada tenaga kerja di tanah air. Investasi pada peningkatan keterampilan wanita untuk berkarir di bidang STEM akan menjadi langkah awal penting dalam memastikan Indonesia memiliki tenaga kerja kelas dunia yang akan mendorong sebuah ekonomi digital yang inklusif.
Baca Juga
Dalam upaya mendukung hal tersebut, Mastercard bersama YCAB Foundation, Kementerian Komunikasi dan Informatika, serta Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan belum lama ini mengumumkan akan memberi pendidikan pada 60.000 anak perempuan mengenai STEM dalam pelatihan selama 3 tahun melalui platform belajar digital Girls4Tech.
"Program-program seperti Girls4Tech dan Mastercard Academy 2.0 akan menjadi sangat penting dalam menciptakan generasi pemimpin wanita selanjutnya yang akan meningkatkan kemampuan STEM di negara ini," katanya melalui keterangan resmi, Selasa (3/11/2020).
Pada 2014, Mastercard meluncurkan program Girls4Tech untuk menawarkan aktivitas dan kurikulum yang dibuat berdasarkan standar ilmu sains dan matematika global, menggabungkan keahlian mendalam dari perusahaan dalam teknologi dan inovasi. Tujuan program ini adalah memungkinkan anak-anak menemukan berbagai karir di bidang STEM, seperti pendeteksi penipuan, ilmuwan data, dan insinyur perangkat lunak.
Sesi tatap muka dijalankan oleh lebih dari 4.600 relawan karyawan Mastercard selama enam tahun. Program ini telah berkembang dengan berbagai topik baru seperti kecerdasan buatan dan keamanan siber, serta meningkatkan akses ke kurikulum STEM melalui pengalaman belajar digital, Girls4Tech Connect, yang telah diterjemahkan ke dalam delapan Bahasa.
Executive Vice President, Enterprise Partnerships, Asia Pacific, Mastercard Julienne Loh mengatakan ketika ada kesetaraan gender dalam dunia kerja, perusahaan secara otomatis membuat produk, layanan, dan teknologi yang lebih baik. Halangan besar untuk mencapai keseimbangan ini adalah kesenjangan gender yang semakin besar dalam karier STEM.
"Mastercard percaya bahwa anak perempuan perlu memiliki eksposur terhadap berbagai karir STEM yang ada dan melihat panutan dalam pekerjaan yang bermanfaat ini. Semakin mereka bisa melihatnya, semakin besar kemungkinan mereka bisa," sebutnya.