Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan bekerja sama dengan Tokopedia untuk memasarkan produk kesenian guna memudahkan pengrajin UMKM di masa pandemi.
Kerja sama tersebut terwujud melalui peluncuran fitur pemasaran produk budaya, termasuk yang terdaftar dalam daftar Warisan Budaya Takbenda (WBTB) secara daring melalui platform Tokopedia.
Dirjen Kebudayaan Kemendikbud Hilmar Farid mengatakan dengan menempatkan karya dari pelaku seni yang dikurasi dengan baik oleh Tokopedia sangat membantu pengrajin yang selama ini kesulitan memasarkan karya mereka.
“Saya kira tujuannya untuk memberi ruang lebih luas bagi pelaku seniman agar karyanya bisa menjangkau publik lebih luas,” ujarnya dalam konferensi pers virtual, Sabtu (31/10/2020).
Terdapat 185 ragam produk yang sudah diakuisisi oleh Dirjen Kebudayaan yang telah disinergikan oleh Tokopedia. Tak hanya sekedar memasarkan, Tokopedia juga ikut andil dalam pengembangan UMKM seperti capacity building dan pelatihan terkait IT.
Hilmi Adrianto, Senior Lead Public Policy and Government Relations Tokopedia mengatakan dengan adanya pemasaran produk budaya melalui daring, diharapkan masyarakat bisa mendapatkan produk seperti lukisan, aksesoris, koleksi fesyen lebih mudah di tengah pandemi.
Saat ini Tokopedia telah mencatatkan 9,4 juta penjual yang hampir seluruhnya berasal dari UMKM. Sebanyak 94 persen berskala ultra mikro dan telah memasarkan 350 juta. Adapun jumlah pengguna Tokopedia telah mencapai 100 juta akun hingga saat ini.
“Harapannya pengrajin dan seniman dipermudah untuk bertahan di masa sulit dan berkontribusi pemulihan ekonomi,” ungkapnya.
Peluncuran kerja sama ini merupakan bagian dari Pekan Kebudayaan Nasional (PKN) 2020. Di tengah pandemi, PKN 2020 menjadi sebuah perhelatan kebudayaan tradisi melalui daring.
Acara ini melibatkan 4.791 seniman dan pekerja seni, 27 tema konferensi, 93 pergelaran, 1.477 lukisan dipamerkan secara virtual dalam lima kategori pameran. Perhelatan PKN 2020 dimulai pada 31 Oktober - 30 November 2020.