Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Anggaran PC-PEN Rp695,2T Sudah Terserap Lebih dari Setengahnya

Diperkirakan sampai Desember anggaran yang ada bisa terserap hampir 100 persen.
Airlangga Hartarto/Bisnis-Dedi Gunawan
Airlangga Hartarto/Bisnis-Dedi Gunawan

Bisnis.com, JAKARTA – Sampai dengan Oktober 2020 penyerapan anggaran Penanganan Covid-19 – Pemulihan Ekonomi Nasional sebesar Rp695,2 triliun sudah mencapai 348,6 triliun atau sekitar 55,32 persen.

Ketua Komite PC-PEN Airlangga Hartarto mengungkapkan, diperkirakan sampai Desember untuk sektor kesehatan, perlindungan sosial, kementerian, maupun insentif usaha dan UMKM dan sektor korporasi anggaran yang ada bisa terserap hampir 100 persen.

“Penyaluran ke program perlindungan sosial seperti program Keluarga Harapan itu 98 persen, bansos tunai 85 persen, logistik sembako 90 persen, BLT Dana Desa masih 53 persen tapi akan dibayar secara bertahap, Kartu Prakerja sudah 99,35 persen, dan diskon listrik sudah 101 persen. Pemerintah yakin apa yang didorong pemerintah memang dibutuhkan oleh masyarakat,” kata Airlangga dalam konferensi pers, Selasa (27/10/2020).

Diharapkan bantuan dari pemerintah itu bisa mendukung daya beli dan bisa diterima dengan baik oleh masyarakat.

Selain itu, bantuan diberikan dalam bentuk subsidi upah dengan targetnya untuk 13 juta orang yang akan terserap sampai akhir tahun. Adapun, bagi yang ter-PHK (pemutusan hubungan kerja), bisa mendaftarkan diri untuk mendapat Kartu Prakerja.

“Saat ini yang mendaftar sudah mendekati 38 juta orang, dan yang sudah diterima 5,6 juta,” imbuh Airlangga.

Airlangga menambahkan pihaknya tengah membicarakan dengan Kementerian Keuangan untuk menambah anggaran bagi Kartu Prakerja karena permintaannya ternyata masih tinggi.

“Ini masih kami bahas nanti sore kita akan putuskan,” tambahnya.

Dari sejumlah program untuk mempertahankan daya beli masyarakat di masa pandemi ini, Airlangga menyebutkan bahwa consumer index sudah mulai naik, utilisasi dari produksi juga mengalami peningkatan dari sebelumnya di bawah 60 persen, sekarang sudah lebih dari 60 persen.

“Geliat pasar sudah mulai naik, dan ini yang akan kita jaga sampai akhir tahun, dan diharapkan juga terkait investasi sampai September ada kenaikan year-on-year,” jelasnya.

Dengan ekonomi yang mulai bangkit, diperkirakan titik terbawah sudah terlewati di kuartal II/2020 dengan kontraksi terdalam di -5 persen. Pada kuartal III/2020 diperkirakan bisa kembali tumbuh setidaknya di -3 sampai -1 persen.

“Kemudian di akhir Desember diharapkan bisa naik ke -1,7 sampai 0,6 persen, dan tahun depan hampir seluruhnya sepakat pertumbuhan kita antara 4,5 – 5,5 persen,” tambahnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Mutiara Nabila
Editor : Saeno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper