Bisnis.com, JAKARTA - Menjelang pemilihan presiden AS pada 3 November, banyak orang Vietnam-Amerika mendukung untuk terpilihnya kembali Donald Trump, bahkan mendukung sikap agresifnya terhadap terhadap China.
Dalam survei yang dilakukan bulan lalu oleh APIAVote, AAPI Data dan Asian American Advancing Justice, 48 persen orang Vietnam-Amerika mengatakan mereka menyukai Trump, sementara hanya 36 persen yang lebih memilih kandidat dari partai Demokrat yaitu Joe Biden.
“Presiden Trump dan pemerintahannya saat ini sadar bahwa naga itu telah bangkit, sedangkan yang lain masih berharap China bertindak dengan itikad baik” ujar Linh Nguyen dari Minh Van Foundation dilansir dari SCMP.
Nguyen-vo Thu-huong, seorang profesor studi Asia-Amerika di University of California, Los Angeles, mengatakan penentangan tradisional terhadap China dan komunisme di antara diaspora sekarang disatukan oleh beberapa aktivis yang mendukung Trump dan agendanya yang lebih luas.
"Aksi unjuk rasa mungkin masih anti-China, tapi itu sekarang telah menjadi bagian dari penyampaian pesan tentang mengapa orang Vietnam di diaspora harus pro Trump dan melawan musuh Trump dan mendukung visinya tentang Amerika," katanya. "Sejak pandemi dan insiden George Floyd, sentimen anti-China telah dimobilisasi untuk Trump, melawan pembatasan pandemi, terhadap politisi Demokrat lainnya."
Dilansir dari The Conversation, dalam jajak pendapat informal yang dilakukan oleh seorang jurnalis asal Vietnam di Facebook, 94 persen respondennya mengatakan mereka akan memilih Trump pada November.
Bagi mereka yang menjadi bagian dari diaspora Vietnam di Amerika Serikat, dukungan untuk Trump tidak hanya didorong oleh retorika anti-sosialisnya, tetapi juga oleh harapan dan persepsi bahwa dia akan terus membela China, dan ini akan secara tidak langsung melindungi Vietnam.
Dalam konteks nasional yang lebih luas, preferensi pemungutan suara orang Vietnam mungkin tidak terlalu penting, tetapi jika kita menganggap bahwa beberapa orang yang tinggal di negara bagian medan pertempuran, suara mereka dapat membuat perbedaan.
Diaspora Vietnam, terutama mereka yang merupakan bagian dari gelombang pertama imigrasi ke Amerika Serikat, mungkin percaya bahwa kebijakan Trump di China melayani kepentingan mereka di tanah air.