Bisnis.com, JAKARTA - Anggota Komisi I DPR dari Fraksi Partai Gerindra Fadli Zon menilai kunjungan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto ke Amerika Serikat membawa dampak baik bagi sektor pertahanan Indonesia.
“Kunjungan Menteri Pertahanan RI @prabowo ke Washington DC, Amerika Serikat, memiliki sejumlah arti penting, baik bagi diplomasi pertahanan Indonesia, maupun bagi Pak Prabowo sendiri. Dari sisi diplomasi pertahanan, ada sejumlah arti strategis dan taktis dari kunjungan tsb,” cuitnya melalui akun Twitter pribadinya @fadlizon, Senin (19/10/2020).
Menurut Fadli, pertemuan Prabowo dengan Menhan AS Mark T. Esper akan meningkatkan kerja sama pertahanan antara Indonesia dan AS ke level yang lebih tinggi.
Sejak 2005, sambung Fadli, sejumlah komitmen kerja sama pertahanan telah berhasil dicapai di antara dua negara, mulai dari penyelenggaraan forum Indonesia-US Security Dialogue, International Military Education and Training (IMET), Foreign Military Financing (FMF), hingga Foreign Military Sales (FMS).
Hal tersebut membuktikan bahwa hubungan kemitraan strategis antara Indonesia dan AS sudah terbentuk dan akan terus dikembangkan.
“Namun, kemitraan strategis bukanlah sesuatu yang taken for granted. Relasi perlu dirawat melalui jalinan komunikasi politik intensif,” imbuh Fadli.
Fadli meyakini bahwa relasi baik antara Menhan Prabowo dan AS akan membawa manfaat bagi sektor pertahanan Indonesia.
Bisnis mencatat, Menhan AS Mark T. Esper dan Menhan Prabowo telah menandatangani Memorandum of Intent untuk memajukan upaya lembaga Defense Prisoner of War/Missing in Action Accounting Agency.
Seperti dikutip dari pernyataan resmi yang diterbitkan Kemenhan AS, Jumat (16/10/2020), kerja sama ini menjadi penanda dimulainya kembali kegiatan kedua menemukan sisa-sisa jasad prajurit AS yang hilang di Indonesia selama Perang Dunia II.