Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Pertahanan Amerika Serikat Mark T. Esper dan Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto menandatangani Memorandum of Intent untuk memajukan upaya lembaga Defense Prisoner of War/Missing in Action Accounting Agency.
Penandatanganan berlangsung di Pentagon, Amerika Serikat.
Seperti dikutip dari pernyataan resmi Kementerian Pertahanan AS, Jumat (16/10/2020), kerja sama ini menjadi penanda dimulainya kembali kegiatan kedua menemukan sisa-sisa jasad prajurit AS yang hilang di Indonesia selama Perang Dunia II.
Selain itu, pertemuan dua menhan ini juga membahas keamanan kawasan, prioritas pertahanan bilateral, dan pengadaan dalam bidang pertahanan.
Menhan Esper menyampaikan bahwa menegakkan hak asasi manusia, supremasi hukum, dan profesionalisme saat kedua negara memperluas hubungan adalah hal yang sangat penting.
Sementara, Menhan Prabowo Subianto mengungkapkan pentingnya kerja sama militer di semua tingkatan, dan menyampaikan penghargaannya atas dukungan Amerika Serikat dalam modernisasi pertahanan Indonesia.
Pertemuan tersebut pun mengindikasikan kerja sama lebih lanjut antara AS dan Indonesia di bidang militer dan keamanan maritim.
Seperti diberitakan sebelumnya, ikhwal ketegangan di Laut China Selatan juga dikabarkan tidak luput dari pembahasan dua pimpinan bidang pertahanan tersebut.