Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah Provinsi Sumatra Barat meminta masyarakat untuk terus mematuhi protokol kesehatan gar penyebaran virus corona (Covid-19) di Ranah Minang bisa dikendalikan.
Protokol kesehatan mencakup memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak. Protokol ini dikenal dengan Gerakan 3M.
Gubernur Sumatra Barat Irwan Prayitno mengatakan dalam beberapa hari terakhir kasus infeksi virus corona di Sumatra terus bertambah. Penambahan kasus positif paling banyak terjadi kemarin sebanyak 506 orang.
Menurutnya, lonjakan yang terjadi berpotensi membuat ruang isolasi di Rumah Sakit (RS) penuh sehingga perlu antisipasi mempersiapkan tempat isolasi lain.
Oleh karena itu, Pemprov Sumbar mempertimbangkan kemungkinan pemanfaatan Asrama Haji Padang sebagai tempat isolasi pasien Covid-19 untuk mengantisipasi lonjakan kasus positif di daerah itu.
"Asrama haji punya 200 tempat tidur. Untuk sementara mungkin bisa dimanfaatkan sebagai tempat isolasi pasien Covid-19," ujar Irwan seperti dikutip dari Antara, Sabtu (17/10/2020).
Baca Juga
Menurut Irwan, Asrama Haji Padang dinilai salah satu tempat yang memungkinkan, karena memiliki ruang yang cukup banyak serta dipisahkan dinding pagar dengan lingkungan sekitar.
Sementara itu, Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Sumbar Jasman mengatakan tambahan 547 orang terkonfirmasi positif pada Jumat (16/10) adalah rekor tertinggi harian di provinsi itu.
"Biasanya paling tinggi hanya 300-an per hari. Kemarin terjadi lonjakan," ucapnya.
Ia mengatakan hingga hari ini, total warga Sumbar yang positif terpapar Covid-19 mencapai 10.294 orang. dari jumlah tersebut, 5.501 orang dinyatakan telah sembuh dan meninggal 201 orang.
#satgasCovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #jagajarakhindarikerumunan #cucitangan #cucitangandengansabun