Bisnis.com, JAKARTA - Eks politisi Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean mendukung penangkapan petinggi Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) oleh kepolisian.
“Saya mendukung upaya penegakan hukum yang tegas yg dilakukan olh pihak Kepolisian terhadap siapapun yang mencoba membuat negeri ini rusuh dan terbakar. Saya juga mendukung POLRI atas penangkapan thdp tokoh KAMI yang dilakukan demi tegaknya hukum. Jangan ada yang mempolitisasi penegakan hukum ini,” ujarnya melalui akun Twitter pribadinya @FerdinandHaean3, Selasa (13/10/2020).
Menurutnya, terkait penangkapan salah satu tokoh KAMI Syahganda Nainggolan pada subuh tadi, dia menilai Polisi telah melakukan tugas sesuai undang-undang yakni sebagai penjaga keamanan dan ketertiban negara.
Lebih lanjut, dia juga meminta anggota atau simpatisan KAMI untuk tidak membangun opini melalui pernyataan-pernyataan yang menyesatkan.
“Saya sarankan kepada tokoh-tokoh KAMI yang memprotes penangkapan terhadap SN untuk berhenti membangun opini dgn pernyataan-pernyataan seolah Polisi salah menegakkan hukum dan seolah pemerintah ini anti demokrasi anti kebebasan. Semua ada batasnya, kebebasan itu ada aturannya. Yang melanggar tentu ditindak,” cuitnya kemudian.
Sy sarankan kpd tokoh2 KAMI yg memprotes penangkapan thdp SN utk berhenti membangun opini dgn pernyataan2 seolah Polisi salah menegakkan hukum dan seolah pemerintah ini anti demokrasi anti kebebasan.
— Ferdinand Hutahaean (@FerdinandHaean3) October 13, 2020
Semua ada batasnya, kebebasan itu ada aturannya. Yg melanggar tentu ditindak.
Seperti diberitakan sebelumnya, anggota Komite Eksekutif Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI), Syahganda Nainggolan ditangkap polisi pada Selasa (13/10/2020) subuh. Diduga lantaran melanggar UU ITE.
Baca Juga
Ketua Bappilu Demokrat, Andi Arief bercuit melalui akun Twitternya agar polisi membebaskan Syahganda.
“Bebaskan @syahganda yang saya dengar ditangkap gara2 UU ITE di subuh buta tadi pagi,” kata @AndiArief__ Selasa (13/10/2020).
Syahganda sendiri dalam enam jam terkahir masih bercuit soal demo penolakan UU Cipta Kerja.
“Makin malam makin sinting lihat yang nuding. Sekarang Menhan Jokowi nuding aksi demo ditunggangi asing.Lha, jangan mencla mencle, KAMI atau asing yang lu tuding??????,” cuit Syahganda menanggapi Menhan Prabowo yang menyebut bahwa ada kekuatan asing di balik demo omnibus law namun juga menyebutkan bahwa banyak peserta aksi unjuk rasa belum membaca naskah omnibus law itu dan termakan hoaks.
Selain itu, Syahganda juga sempat minta pemerintah agar fokus urus Covid-19 dan krisis ekonomi, dan menunda aja UU Omnibus Law selamanya.
“Kalau mau cetak uang tuk restrukturisasi konglo2 harus referendum, karena gak ada di debat pilpres,” tulisnya lewat akun @syahganda.
Kemudian, Syahganda juga turut menanggapi PA 212 yang mau ikut unjuk rasa soal Omnibus Law, yang menurut beberapa orang tak tepat.
Syahganda mengatakan akan ikut demo atas inisiatif pribadi bersama PA 212 sebagai bentuk solidaritas atas pemukulan dan penangkapan mahasiswa.