Bisnis.com, JAKARTA - Kandidat Calon Wakil Presiden AS Kamala Harris dari Demokrat menyerang lawannya, petahana Wakil Presiden AS Mike Pence.
Petahana dinilai gagal menangani Covid-19, demikian serangan Harris dalam debat cawares AS pertama, Rabu (7/10/2020) waktu setempat.
Harris mengatakan rakyat AS telah diperlihatkan sebuah kegagalan terbesar sepanjang sejarah.
Pertama, 210.000 orang kehilangan nyawanya akibat Covid-19 hanya dalam beberapa bulan. Lebih dari 7 juta orang terkonfirmasi positif Covid-19.
Selain itu, satu dari lima bisnis harus gulung tikar. Hal itu langsung diungkapkan oleh Harris saat menjawab pertanyaan pertama dari moderator soal pandemi Covid-19 yang telah di luar kendali.
"Kita melihat para petugas kesehatan seperti dipekerjakan untuk berkorban. Kita melihat lebih dari 30 juta orang menganggur," katanya.
Padahal, ujarnya, Presiden Donald Trump dan jajarannya sudah mendapatkan informasi mengenai kemungkinan virus dapat menyebar melalui udara sejak Januari 2020.
"Mereka mengetahui hal ini dan mereka tidak memberi tahu [rakyat]," lanjutnya.
Pence sebagai Ketua Satgas Covid-19 tetap menuruti keinginan Presiden Trump untuk tidak menginformasikan kepada publik betapa bahayanya virus ini agar masyarakat tetap tenang.
"Apa pun yang diklaim oleh Wakil Presiden, jelas tidak berhasil. Anda melihat lebih dari 210.000 jenazah di negara kita. Banyak keluarga berduka," ungkapnya.
Sementara itu, Mike Pence mengatakan strategi yang didengungkan Joe Biden adalah sebuah plagiarisme, seperti berinvestasi dalam melakukan pengujian, memproduksi alat pelindung diri, dan mengembangkan vaksin.
Pemerintahan Trump telah memulangkan seluruh warganya dari China sebagai bentuk perhatian utama kepada kesehatan.
Pemerintah, ujar Pence, juga telah menutup akses perjalanan dari dan ke China, negara dengan perekonomian terbesar.
Pence juga menjelaskan panjang lebar soal upaya pemerintah melakukan pengujian sebanyak-banyaknya di AS dan pemberian bantuan alat kesehatan kepada ahli medis.
"Di bawah kepemimpinan Presiden Trump, kami yakin [AS] telah memiliki puluhan juta dosis sebelum akhir 2020," katanya.
Debat cawapres AS kali ini menjadi yang pertama setelah debat capres AS dilaksanakan pada Selasa (29/9/2020).
Rencananya, debat capres kedua dijadwalkan pada 15 Oktober 2020 di Miami. Namun, jadwal ini bisa jadi terganggu lantaran Trump dinyatakan positif Covid-19 pada Jumat (3/10/2020).
Kendati demikian, Trump malah sudah kembali ke kantor oval pada Rabu, melanggar ketentuan isolasi yang harus dijalaninya.