Bisnis.com, JAKARTA - New England Journal of Medicine menunjukkan laporan perkembangan baik dari vaksin Moderna, yang telah mencatat hasil memuaskan dalam uji coba fase 1 dan 2.
Para ilmuwan sudah menguji kandidat vaksin ini pada orang dewasa berusia 18 tahun ke atas dalam uji coba fase 3.
Vaksin Moderna sendiri ini dikembangkan oleh para peneliti dari National Institute of Allergy and Infectious Diseases (NIAID) dan perusahaan bioteknologi Moderna di Cambridge, MA.
Vaksin eksperimental yang disebut mRNA-1273 ini sebenarnya adalah vaksin mRNA. Beberapa ilmuwan menganggap ini lebih aman karena menggunakan materi genetik daripada virus.
Dikutip dari Medical News Today, uji klinis fase 1 berlangsung di berbagai tempat, termasuk Kaiser Permanente Washington Health Research Institute di Seattle, Emory University di Atlanta, dan NIAID's Vaccine Research Center di Bethesda, AS.
Menurut laporan tersebut, percobaan tersebut menunjukkan bahwa mRNA-1273 dapat ditoleransi dengan baik oleh orang dewasa yang lebih tua dan mampu memicu tanggapan kekebalan.
Untuk tahap uji coba ini, peneliti merekrut 40 partisipan sehat. Dari jumlah tersebut, 20 berusia 56-70 tahun, dan 20 berusia 71 tahun atau lebih.
Awalnya, para peneliti memberikan dosis rendah (25 mikrogram) vaksin Moderna kepada 10 peserta berusia 56-70 tahun dan 10 peserta berusia 71 tahun ke atas. Mereka kemudian menginokulasi ulang peserta dengan dosis yang sama setelah 1 bulan.
Hasilnya, vaksin itu ditoleransi dengan baik secara keseluruhan. Di antara peserta yang mengalami beberapa efek samping, seperti demam atau kelelahan, ini hanya berlangsung dalam waktu singkat.
Para peneliti menekankan bahwa partisipan yang lebih tua mengalami respon imun setelah vaksinasi. Ini serupa dengan respons imun yang dialami oleh relawan yang lebih muda.
#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #jagajarakhindarikerumunan #cucitangan #cucitangandengansabun