Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Anggaran Jumbo Rp800 Triliun! Korban Corona Meningkat, Ekonomi Melambat

Ada tiga hal masalah dihadapi dalam pandemi Covid-19, penyerapan masih sangat rendah, korban Covid-19 yang terus meningkat, dan ekonomi yang terus melambat.
Ilustrasi sel virus corona./istimewa
Ilustrasi sel virus corona./istimewa

Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah perlu memacu penyerapan anggaran yang besaranya hampir mendekati Rp800 triliun guna mempercepat proses penanganan dan pemulihan ekonomi yang anjlok karena pandemi Covid-19.

Alokasi anggaran itu terdiri dari anggaran penanganan Covid-19 yang bersumber dari APBN senilai Rp695,2 triliun, APBD senilai Rp78,2 triliun dan dana desa yang dialokasikan senilai Rp28,46 triliun.

Deputi Bidang Pengawasan Instansi Pemerintah Bidang Perekonomian dan Kemaritiman BPKP Salamat Simanullang mengatakan jumlah anggaran yang cukup besar tentu tak sekadar digunakan untuk mempercepat pemulihan ekonomi dan permasalahan sosial.

"Yang paling utama adalah seperti kata presiden adalah menangani masalah kesehatan dan mengungkit pertumbuhan ekonomi," kata Salamat dikutip Bisnis, Sabtu (3/10/2020).

Selamat menekankan pentingnya mempercepat penyerapan anggaran untuk mewujudkan kedua hal tersebut. Apalagi, menurut Kemenkeu, penyerapan anggaran belanja negara, di mana di dalamnya ada anggaran penanganan Covid-19, masih berkutat di angka 38-an persen.

Kalau diihat saat ini, sektor kesehatan penyerapannya baru 21%, pelindungan sosial 69,9% dan anggaran pemulihan ekonomi nasional baru di angka 36,5%.

"Ini yang menarik dari sisi pengawasan internal ada tiga hal yakni penyerapan masih sangat rendah, korban Covid yang terus meningkat dan ekonomi yang terus melambat," jelasnya.

PENAMBAHAN KASUS

Berdasarkan data per Jumat (2/10/2020), terjadi penambahan kasus 4.317 orang positif Covid-19. Dengan demikian, total kasus pasien positif corona menjadi 295.499 orang.

Sementara itu, kasus sembuh tercatat naik 2.853 orang menjadi 221.340 orang. Kasus meninggal pasien Covid-19, tercatat bertambah sebanyak 116 orang. Dengan demikian total kasus meninggal sebanyak 10.972 orang.

Penambahan terbesar di DKI Jakarta. Kemarin, DKI Jakarta mencatat penambahan 1.198 kasus. Alhasil secara kumulatif kasus Covid-19 mencapai 76.187 orang.

Kemudian, Provinsi Jawa Barat menempati posisi kedua dengan penambahan 554 kasus. Dengan demikian total kasus Covid-19 di Jawa Barat mencapai 23.308 kasus.

Posisi ketiga, diisi oleh provinsi Jawa Tengah dengan 344 kasus baru. Alhasil kasus kumulatif Covid-19 di Jawa Tengah mencapai 23.078 orang.

Mengisi posisi keempat, adalah Provinsi Kalimantan Timur 319 dengan kasus baru sehingga total kasus positif di provinsi tersebut mencapai 9.101 orang.

Kelima ada provinsi Jawa Timur dengan 283 kasus baru. Secara kumulatif kasus positif Covid-19 di Provinsi Jawa Timur mencapai 4.431 orang.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper